Bola.com, Lens - "Kami tak ingin meremehkan Irlandia, karena ini saat tepat untuk menguji konsistensi,". Ucapan tersebut keluar dari mulut Pelatih Timnas Italia, Antonio Conte. Seperti dirilis Tuttosport.it, Selasa (21/6/2016), Gli Azzurri ingin menyempurnakan hasil di fase grup.
Italia akan bersua Irlandia pada partai pamungkas Grup E di Stade Pierre-Mauroy, Villeneuve-d'Ascq, Rabu (22/6/2016) atau Kamis (23/6/2016) dini hari WIB. Status juara grup sudah mereka sandang. Namun Conte berharap anak asuhnya tak mengendurkan permainan, terutama untuk mencari format tepat di lini depan.
Bagi sebagian kalangan, terutama media-media di Italia, bersua Irlandia menjadi saat tepat untuk menguji beberapa alternatif, baik pemain maupun strategi. Tak heran jika Conte diprediksi bakal menurunkan beberapa pemain anyar, setidaknya untuk memberikan kesempatan merasakan atmosfer kompetitif di level Euro.
Pada posisi kiper, mereka masih memiliki dua penjaga gawang berkualitas tinggi, yakni Federico Marchetti dan Salvatore Sirigu. Keduanya layak mendapat kesempatan untuk menggantikan peran Gianluigi Buffon. Apalagi sang kiper utama sudah mendapat kartu kuning, saat bersua Swedia.
Andai menggunakan formasi 3-5-2 lagi, struktur tiga bek tengah bisa menggunakan sosok Angelo Ogbonna. Pemain asal klub West Ham United tersebut bisa menggantikan peran Leonardo Bonucci atau Giorgio Chiellini, yang sudah mengemas kartu kuning.
Sosok Ogbonna akan mudah menyatu, karena ia pernah berkostum Juventus, yang notabene menjadi klub asal trio bek inti di depan gawang Italia. Kalaupun Italia mencoba empat bek, sosok Daniele De Rossi juga bisa dicoba. Maklum, beberapa kali ia pernah mencoba posisi itu saat berkostum AS Roma.
Pada area tengah, Pelatih Antonio Conte sudah menunjukkan diri mampu merotasi pemain. Para pemain seperti Antonio Candreva, Marco Parolo, Emanuele Giaccherini, Matteo Darmian, Mattia De Sciglio, Thiago Motta, Stefano Sturaro dan Alessandro Florenzi, sudah pernah merasakan persaingan di lapangan Euro 2016.
Duel kontra Irlandia juga bisa menjadi model untuk mencoba duet lain, di luar Graziano Pelle dan Eder. Maklum, Conte memiliki tenaga melimpah di sisi ini, seperti Simone Zaza, jagoan muda Federico Bernardeschi, penyerang asal klub Napoli, Lorenzo Insigne, Stephan El Shaarawy dan Ciro Immobile.
Gelandang Emanuele Giaccherini mengungkapkan, pelatih Antonio Conte memiliki banyak variasi. "Dia sosok yang atraktif dan mengejutkan. Baginya, formasi tak terlalu baku. Setiap pemain bisa menjadi penyerang saat menguasai bola, dan berstatus bek andai kami tertekan," ujar pemain asal klub Bologna tersebut.
Apa yang tersirat dari ucapan Emanuele Giaccherini tersebut menjadi handycap tersendiri bagi Irlandia. Apalagi mereka belum menemukan warna permainan yang sesungguhnya. Beruntung, mereka masih memiliki kans untuk lolos sebagai pemilik peringkat terbaik klub, bermodal raihan satu angka saat imbang versus Swedia (13/6/2016).
Manajer Irlandia, Martin O'Neill mengakui, timnya lemah di sisi pertahanan, terutama saat dibungkam Belgia dengan skor 0-3. Tak hanya itu, kendala juga terjadi di area tengah dan depan. Satu gol yang tercipta tentu tak sebanding dengan ekspektasi publik untuk melihat timnas mereka bisa merobek jala lawan.
Kombinasi andalan area tengah, yang biasa diisi James McCarthy, Glenn Whelan, Jeff Hendrick dan Wes Hoolahan, tak mampu membuktikan diri bisa tampil konsisten. O'Neill sudah berusaha mengombinasikan dengan kehadiran James McClean ataupun Aiden McGeady, tetapi hasilnya tetap nihil.
Masalah pelik juga terjadi di area depan. Duet Jonathan Walters dan Shane Long seperti kehilangan akal menembus pertahanan Swedia. Begitu juga saat Shane Long bermain sendirian kontra Belgia, nyaris tak ada aksi membahayakan dari pemain asal klub Southampton tersebut.
Kubu Irlandia sudah berusaha mempertajam serangan dengan menggunakan jasa legenda hidup mereka, Robbie Keane, tapi hasilnya tak terlalu signifikan. "Apa yang sudah dilakukan pasukanku tetap bagus, setidaknya kami punya rencana baru saat bersua Italia. Kami masih bisa berharap lolos via peringkat tiga terbaik, dan tentu saja kuncinya bisa menaklukkan Italia," tegas bek John O'Shea.
Head to Head
31/5/2014 Italia 0-0 Irlandia (Partai Persahabatan)
18/6'2012 Italia 2-0 Irlandia (Euro 2012)
7/6/2011 Irlandia 2-0 Italia (Partai Persahabatan)
10/10/2009 Irlandia 2-2 Italia (Kualifikasi Piala Dunia)
1/4/2009 Italia 1-1 Irlandia (Kualifikasi Piala Dunia)
17/8/2005 Irlandia 1-2 Italia (Partai Persahabatan)