Bola.com, Surabaya - Setelah pelaksanaan Trofeo Kapolda Jatim Cup (18/6/2016) batal digelar, Persebaya Surabaya kembali menjadwal ulang gelaran yang sama. Sesuai rencana yang mereka susun, gelaran Trofeo bertitel Persebaya Cup itu akan dilangsungkan pada 25 Juni 2016 mendatang. Tak berbeda dengan sebelumnya, gelaran tersebut akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Hanya, peserta Trofeo kali ini berubah. Jika sebelumnya ada Madiun Putra, kali ini tempat tim kontestan ISC B itu akan diganti oleh Arema Indonesia. Sementara Persibo Bojonegoro masih mengonfirmasi keikutsertaannya.
Ada kabar mundurnya Madiun Putra disebabkan adanya larangan dari PSSI. Sebab Persebaya dan Persibo dianggap bukan anggota PSSI. “Saya tidak tahu pasti penyebab Madiun Putra mundur. Tapi yang jelas kami sudah dapatkan penggantinya, Arema Indonesia,” ujar Kardi Suwito, Direktur Bisni PT Persebaya Indonesia.
Saat ini, manajemen Persebaya sedang mengurus izin dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim. Mereka berharap, dalam satu atau dua hari ke depan proses perizinannya sudah selesai. Sehingga persiapan yang sudah mereka lakukan tidak terbuang mubazir.
Tanpa bermaksud berprasangka buruk, setelah Polda Jatim menarik diri dari keterlibatannya di gelaran sebelumnya tanpa alasan jelas, manajemen PT Persebaya Indonesia terus bertanya-tanya. Isu yang berkembang, ada kemungkinan izin pertandingan untuk memperingati HUT Persebaya yang ke-86 itu tidak bisa mereka kantongi karena ada intervensi dari pihak tertentu.
Baca Juga
Seperti diketahui, rencana menggelar Trofeo bertepatan dengan hari ulang tahun Persebaya yang jatuh pada 18 Juni batal karena secara tiba-tiba Polda Jatim mundur teratur. Padahal, Trofeo ini sudah diberi titel Trofeo Kapolda Jatim Cup. Akibatnya, gelaran itu pun batal dan dijadwal ulang dengan titel yang berbeda, Trofeo Persebaya Cup.
Rumor yang berkembang, Polda Jatim menarik diri karena ada kaitannya dengan kepemilikan saham Polri di Bhayangkara Surabaya United. Benar atau tidak, yang jelas kedua klub ini sedang bertarung di meja hijau terkait perebutan hak paten nama dan logo Persebaya.
Terlepas dari semua persoalan itu, Suwito ingin menyampaikan, bahwa gelaran ini memiliki beberapa tujuan. Selain untuk merayakan HUT Persebaya, manajemen PT PI ingin menunjukkan pada PSSI bahwa Persebaya sampai saat ini tetap eksis melakukan pembinaan sepak bola dan memberikan wadah bagi suporter agar bisa menyalurkan hasratnya sekaligus memberikan hiburan.
“Supaya suporter Bonek Mania ini tidak turun ke jalan dan meresahkan masyarakat. Ini sangat penting jika melihat fenomena yang terjadi beberapa bulan lalu. Kalau ada pertandingan Persebaya seperti ini, mereka bisa menyalurkan emosi di stadion dengan berteriak dan bernyanyi. Saya harap semua pihak memiliki pemikiran yang sama dengan saya,” ujar Suwito.
Pernyataan Suwito tampaknya terkait dengan kerusuhan yang dilakukan oknum Bonek Mania beberapa waktu lalu, baik yang terjadi di sekitar Tol Simo, maupun pintu masuk jembatan Suramadu, Surabaya.