Bola.com, Malang - Bulan Ramadan membuat kekompakan tim Arema Cronus meningkat. Sebab, pemain non-muslim menaruh respek tinggi dengan tidak minum selama latihan sore. Mereka baru berbuka bersama dengan pemain muslim di lapangan dengan air mineral dan kurma saat sesi latihan berakhir bertepatan dengan adzan Maghrib.
Setelah membatalkan puasa, beberapa pemain melanjutkan buka puasa di Mes Arema Jalan Kesemek 6, Kota Malang. Di antaranya Ahmad Alfarizi, Ahmad Nufiandani, Ferry Saragih, Utam Rusdiana, Febri Hamzah, dan Kurnia Meiga.
Dengan penuh canda tawa mereka langsung menuju dapur untuk menikmati makanan yang sudah disajikan. Menu yang tersedia tergolong sederhana untuk ukuran tim sebesar Arema.
Minuman pembukanya es buah dan teh hangat. Makanan utamanya, nasi dengan lauk ayam, tempe, tahu dan kecambah, serta semur daging. Pencuci mulutnya ada buah semangka.
Baca Juga
Menu makanan buka puasa itu disesuaikan dengan aturan pelatih Milomir Seslija, bebas minyak. "Menu ini permintaan dari pemain juga. Sederhana tapi sehat karena tanpa minyak. Hanya tempe saja yang digoreng," kata Deny, chef di mes Arema Cronus.
Meski sederhana, Kurnia Meiga dkk. dengan lahap menyantapnya. Begitu juga official tim yang baru saja membereskan perlengkapan latihan. Pemain dan para official itu punya tempat sendiri-sendiri saat buka.
Kurnia Meiga memilih menikmati makanan di halaman depan, sendirian, sedangkan Febri dan Utam berada di ruang tamu. Alfarizi makan di kamarnya sendiri sementara Dani, Ferry, dan official berada di ruang tengah.
Selain mereka, biasanya asisten pelatih Kuncoro dan beberapa pemain lain juga ikut buka di mes. Tetapi, kali ini yang buka bersama hanya penghuni mes saja. "Yang ikut buka puasa orangnya tidak tentu. Kadang lumayan banyak, kadang beberapa saja," ungkap Deny.