Bola.com, Chicago - Cile melangkah ke babak final Copa America Centenario 2016 setelah menaklukkan Kolombia dengan skor 2-0, Rabu (21/6/2016) waktu setempat atau Kamis (22/6/2016) pagi WIB. Dua gol sang juara bertahan di stadion Soldier Field, Chicago, lahir berkat aksi Charles Aranguiz pada menit ke-7, dan Jose Fuenzalida, empat menit berselang.
Hasil tersebut membuat armada Juan Antonio Pizzi bertemu Argentina pada laga final Copa Amerika edisi spesial 100 tahun tersebut, yang akan berlangsung di MetLife Stadium, East Rutherford (26/6/2016). Pertemuan keduanya menjadi ulangan partai puncak Copa America 2015.
Saat itu, Cile berhasil unggul via adu penalti dengan skor 4-1, setelah kedua tim gagal mencetak gol pada waktu normal. Pada fase tos-tosan, Lionel Messi menjadi satu-satunya penembak berhasil bagi Argentina. Dua lainnya, Ever Banega dan Gonzalo Higuain, tak sanggup menaklukkan kiper Claudio Bravo.
Pada pertandingan tersebut, Cile berhasil unggul cepat pada menit ke-7. Sepakan kaki kanan gelandang bernomor kostum 6 tersebut gagal dibendung kiper David Ospina. Kebobolan satu gol, Kolombia berusaha bangkit dengan menyerang dari semua sisi.
Sayang, hanya berselang empat menit dari gol pertama, gawang David Ospina kembali bobol. Kali ini Jose Fuenzalida menjadi pelaku. Ia mencetak gol setelah memanfaatkan usaha keras Alexis Sanchez. Sepakan kaki kanan Fuenzalida menambah keunggulan negaranya.
Dua gol tersebut membuat Cile tercatat sebagai tim pertama yang mampu mendapatkan sepasang gol hanya dalam rentang 11 menit dalam sejarah semifinal Copa America. Sebelumnya, rekor tercepat dua gol tercipta dalam rentang 27 menit.
Cile juga tak pernah mencetak gol secepat ini, yakni menit ke-7 sejak Copa America 2015, yakni kontra Bolivia. Uniknya, saat gol menit ke-3 ke gawang Bolivia, sang pencetak gol adalah Charles Aranguiz.
Sang juara bertahan juga berhasil menambah dominasi atas Kolombia. Kemenangan kali ini membuat mereka menuai enam kemenangan dengan raihan skor minimal 2 gol pada sepanjang sejarah pertemuan Copa America.
Tertinggal dua gol, Kolombia terus menekan dengan variasi serangan yang dikomandani James Rodriguez dan Juan Cuadrado. Sayang, usaha armada Jose Pekerman terbentu apiknya permainan lini pertahanan sang juara bertahan.
Nafsu Kolombia untuk mengejar ketertinggalan sempat tertunda. Hujan badai yang menyerang kota Chicago membuat wasit asal El Salvador, Joel Aguilar memutuskan untuk menghentikan pertandingan sejenak. Ia beralasan kondisi cuaca sangat mengganggu konsentrasi pemain, juga membahayakan seisi stadion, termasuk para penonton.
Beruntung, cuaca yang tak ramah seolah sekadar lewat. Pertandingan tertunda nyaris satu jam, sebelum akhirnya kick-off babak kedua dilakukan.
Usai rehat, usaha Kolombia mengejar defisit gol semakin susah setelah mereka kehilangan satu pemain akibat kartu merah. Carlos Sanchez menjadi kambing hitam setelah mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-57. Sebelumnya, pada menit ke-41 ia sudah mendapatkan kartu kuning usai melanggar keras Francisco Silva.
Pada sisa waktu pertandingan, tak banyak yang bisa dilakukan Kolombia. Bahkan, mereka kesulitan mengembangkan permainan. Cile tampil konsisten, dan berhasil menguasai pertandingan berkat dominasi 53 persen, berbanding 47 persen milik Kolombia.
Susunan pemain:
Kolombia: 1-David Ospina, 22-Jeison Murillo, 2-Cristián Zapata, 18-Frank Fabra (13-Sebastián Pérez, 73'), 4-Santiago Arias, 8-Edwin Cardona (21-Marlos Moreno, 46'), 6-Carlos Sánchez, 16-Dani Torres, 9-Roger Martínez, 10-James Rodríguez, 11-Juan Cuadrado (7-Carlos Bacca, 80')
Pelatih: Jose Pekerman
Cile: 1-Claudio Bravo, 18-Gonzalo Jara, 17-Gary Medel, 15-Jean Beauséjour, 4-Mauricio Isla, 5-Francisco Silva, 10-Pablo Hernández (13-Erick Pulgar, 30') 20-Charles Aránguiz, 11-Eduardo Vargas, 7-Alexis Sánchez, 6-José Fuenzalida (22-Edson Puch, 75')
Pelatih: Juan Pizzi