Laporan langsung jurnalis Bola.com, Ary Wibowo dan Vitalis Yogi Trisna, dari Paris, Prancis Suasana sejuk meski sedang musim panas, sambil berjalan-jalan mencari bus kota, atau bersepeda di trotoar jalan raya, saya membayangkan betapa istimewanya pengalaman orang Indonesia yang pertama kali bersentuhan dengan kehidupan ala Eropa, di Paris, Prancis.
Baca Juga
Nuansa itulah yang menjadi awal perjalanan saya berkunjung ke Prancis untuk meliput Piala Eropa 2016 hingga 10 Juli mendatang. Kebetulan, beberapa rekan dari Indonesia juga turut serta karena menjadi peserta acara Carlsberg Hospitality Euro 2016.
Orang Prancis boleh sombong. Penyebabnya negara berpenduduk 66 juta jiwa itu memang artistik luar dalam. Indonesia jelas tidak kalah jika diadu soal kebudayaan. Namun, untuk masalah memelihara warisan budaya itu, kita rasanya patut memberi jempol.
Daya pikat kota-kota Prancis akan sulit ditandingi. Bangunan-bangunan kuno masih terpelihara dengan baik, taman-taman kota luas dan indah dengan berbagai bunga warna-warni, serta sejumlah aktivitas masyarakat bakal memberi ketentraman luar biasa bagi hati.
Museum dan galeri juga seolah merupakan ciri nasional secara luas. Bukan hanya di kota-kota besar, melainkan juga sampai di kota-kota yang lebih kecil di seluruh Prancis. Di tempat ini, sejarah bangsa Prancis dengan kekayaan budayanya seperti terpapar dengan jelas dan mengagumkan.
Paris juga amatlah menggoda. Semenjak memasuki jalan utama, bangunan-bangunan klasik berarsitektur Eropa semakin menambah estetika. Belum lagi wanita-wanita berparas cantik dengan rambut hitam hingga pirang yang membuat hati kian riang.
Orang-orang tua, remaja, dan anak-anak pun terlihat bersemangat ketika mengunjungi Musee du Louvre, yang menjadi salah satu tempat wisata paling terkenal di dunia. Mereka dengan sabar antre dalam barisan yang panjang untuk membeli karcis masuk museum tersebut.
Berbagai pemandangan menarik mata ini menjadi sambutan istimewa bagi rombongan asal Indonesia, termasuk saya, begitu tiba di Paris. Rasa lelah usai melakukan perjalanan udara hampir selama 20 jam pun terasa hilang saat menyaksikan keindahan kota.
Demikian halnya rasa ngeri ketika mengalami beberapa kali turbulensi cukup kuat di dalam pesawat saat menuju Dubai, Uni Emirat Arab, untuk transit dari Jakarta. Bahkan, salah satu fotografer asal Indonesia mengaku sempat khawatir. "Ngeri, bro!" ujarnya, di Bandara Dubai.
Nah, Ingin tahu kelanjutan cerita mengenai pengalaman seru lain berbagai momen istimewa Piala Eropa 2016 hingga pertandingan final pada 10 Juli mendatang secara langsung di Prancis? Ikuti terus laporan kami dalam liputan khusus Piala Eropa 2016, di Bola.com.