Bola.com, Saint Denis - Gelandang Chelsea, Cesc Fabregas, menyayangkan keputusan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa. Menurutnya, referendum yang juga dikenal dengan istilah Brexit itu bakal menghancurkan Premier League.
Baca Juga
Inggris Raya yang terdiri dari Inggris, Wales, Skotlandia, dan dua wilayah di Irlandia Utara, serta Gibraltar menggelar referendum apakah tetap bertahan di Uni Eropa atau keluar.
Berdasarkan pemungutan suara yang berlangsung di 382 tempat pada Kamis (23/6/2016), Inggris memilih hengkang dari Uni Eropa. Dari 33.577.342 pemilih yang mengikuti referendum, 51,9 persen memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa, dan 48,2 persen memilih bertahan.
Hasil tersebut diyakini tak hanya berimbas pada bidang politik dan ekonomi, namun juga olahraga khususnya sepak bola. Klub-klub di Inggris Raya tak bisa lagi dengan mudah mendapatkan pesepak bola yang kontraknya habis dari klub anggota Uni Eropa.
Selain itu, pemain yang berasal dari luar Inggris Raya harus mengurus izin kerja atau work permit untuk membela klub di negeri Ratu Elizabeth II tersebut, begitu pula sebaliknya. Padahal ketika masih menjadi anggota Uni Eropa, hal tersebut tak perlu dilakukan.
Pesepak bola Inggris Raya juga akan menyandang status sebagai pemain non Uni Eropa. Alhasil, kesempatan pemain-pemain dari Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, ataupun Gibraltar membela klub anggota Uni Eropa cukup sulit. Sebab, sebagian besar klub-klub di Eropa hanya boleh mengontrak dua hingga tiga pemain non Uni Eropa.
"Keputusan Brexit (Britain Exit) sangat mengecewakan dan saya pikir sangat negatif bagi banyak orang. Secara pribadi, saya melihatnya sebagai kesalahan. Saya tidak mengharapkan itu. Saya tidur dengan optimistis dan bangun mendengar berita ini," kata Fabregas.
"Saya pikir itu akan merusak Premier League. Referendum akan membuat lebih sulit untuk menandatangani pemain, gaji akan berubah jika nilai tukar poundsterling dekat dengan euro," lanjutnya.
"Ini keputusan yang akan menciptakan banyak komplikasi tidak hanya di sepak bola, tetapi kehidupan sehari-hari dan masa depan semua orang," imbuh penggawa timnas Spanyol tersebut.
Meski demikian, hasil referendum Brexit ini baru akan berlaku pada 2018. Federasi sepak bola dan klub-klub di Inggris Raya memiliki kesempatan untuk mengatur regulasi, agar kompetisi seperti Premier League dan Skotlandia Premier League tetap berjalan menarik.
Sumber: Sport.es