Bola.com, Jakarta - Kemenpora akan bertemu dengan PT Gelora Trisula Semesta untuk membahas kericuhan yang terjadi dalam pertandingan Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC dalama lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Senin (27/6/2016).
Menurut Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto, pertemuan tersebut dilakukan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi.
“Kami hanya ingin mengetahui masalahnya seperti apa dan mendengarkan solusi dari PT GTS terkait kericuhan pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC,” ucapnya kepada Bola.com.
Baca Juga
Gatot juga membantah bahwa rencana penghentian TSC 2016 juga akan masuk dalam pembahasan. Menurutnya, salah satu poin dari 11 pernyataan resmi Kemenpora soal kericuhan di SUGBK hanya berupa pertimbangan. Terlebih, sudah ada beberapa insiden yang terjadi sebelum kericuhan yang melibatkan oknum suporter The Jakmania dengan pihak kepolisian.
“Pertimbangan tersebut bukan berarti Kemepora akan menghentikan kompetisi, tapi lebih kepada evaluasi yang akan kami dengarkan dari PT GTS pada pertemuan nanti," ia mengungkapkan.
Sebelumnya, kericuhan terjadi pada laga Persija melawan Sriwijaya FC yang membuat pertandingan terhenti pada menit ke-81. Kejadian itu bermula saat gas air mata masuk ke stadion yang membuat merangsek ke dalam lapangan. Hanya saja, masuknya penonton membuat pecahnya kericuhan yang lebih besar dengan aparat keamanan.
Kericuhan yang melibatkan oknum suporter Persija dan pihak keamanan juga berbuntut panjang karena salah satu anggota polisi, Brigadir Hanafi harus dirawat di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta, sempat kritis karena mendapatkan serangan benda tumpul. Namun begitu, kondisi korban perlahan sudah mulai membaik.