Bagaimana Masa Depan Argentina Tanpa Lionel messi?

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 29 Jun 2016, 21:00 WIB
Lionel Messi kembali gagal mempersembahkan gelar juara bagi Argentina setelah kalah dari Cile di final Copa America Centenario 2016, Senin (27/6/2016) pagi WIB. (Reuters/Brad Penner)

Bola.com, Jakarta Kegagalan Argentina di Final Copa America Centenario 2016 meninggalkan luka mendalam bagi Lionel Messi. Rasa kecewa yang teramat besar, mendorong Messi untuk mengambil keputusan pensiun dari tim nasional Argentina. Pelatih Gerardo Martino pun dihadapkan dengan situasi yang sulit karena masih harus mempersiapkan tim untuk kualifikasi Piala Dunia 2018.

Advertisement

Tangis Messi usai laga final Copa America seakan bercerita mengenai kekecewaannya yang mendalam. Berhasil mengantar negaranya ke laga puncak sebanyak empat kali, Messi gagal mempersembahkan satu pun trofi untuk tim Tango. Pada turnamen Copa America kemarin, Messi tampil impresif dengan mencetak lima gol dan mengirim empat assist. Usianya yang sudah 29 tahun melambangkan usia kematangan seorang pesepakbola.

Komentar mengenai Messi datang dari berbagai kalangan, satu di antaranya adalah legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona. "Messi harus tetap berada di timnas. Ia akan berangkat ke Rusia dalam usia yang matang sebagai pesepakbola. Ia bisa membawa Argentina menjadi juara."

Presiden Argentina, Mauricio Macri, langsung meminta Messi untuk menemuinya setelah mendarat di Argentina. Pada pertemuan ini, Macri kabarnya meminta Messi untuk tetap membela timnas dan mengurungkan niatnya untuk pensiun.

Namun, keinginan Messi untuk mengakhiri kiprahnya di level internasional sudah bulat. Belakangan terungkap kalau alasan Messi untuk pensiun bukan hanya karena kegagalan di Copa America tetapi juga karena kekesalannya terhadap Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) yang ia nilai tidak cakap dalam mengurusi sepak bola Argentina.

Keputusan Messi untuk meninggalkan timnas Argentina dikhawatirkan dapat memicu eksodus di tubuh La Albiceleste. Sergio Aguero dan Javi Mascherano yang telah menjadi tulang punggung timnas dalam enam tahun terakhir juga telah mempertimbangkan untuk pensiun di level internasional. Martino akan semakin tersudut jika eksodus pemain dari timnas benar terjadi, karena dirinya bisa menjadi kambing hitam akibat menunda regenerasi timnas. Saat ini, skuat Argentina masih didominasi oleh skuat Piala Dunia 2014 besutan Alejandro Sabella.

Setelah kegagalan di Copa America 2015, Martino menunda untuk menyeleksi pemain-pemain berpotensial dengan alasan adanya laga kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Copa America Centenario. Oleh karena itu, Martino tidak banyak melakukan perubahan untuk skuat Argentina dalam dua tahun terakhir (sejak menjadi pelatih timnas Argentina menggantikan Sabella).

Kini dengan ancaman pensiun dari sejumlah pemain senior, Martino harus segera menyiapkan rencana alternatif. Regenerasi timnas tidak bisa dihindari dan Martino harus siap memulai lagi dari awal di sisa waktu yang ia miliki.

Sebenarnya banyak pemain berpotensial yang bisa diberi kepercayaan menggunakan baju kebesaran Argentina. Beberapa pemain tersebut di antaranya adalah Paulo Dybala, Angel Correa dan Mauro Icardi. Berdasarkan penampilan mereka di level klub, tidak berlebihan jika Martino memberi kesempatan untuk tampil membela timnas.

Kehilangan pemain sekaliber Messi memang disayangkan, namun hal ini bisa membuka kesempatan bagi para bintang muda Argentina yang masih mempunyai semangat tinggi untuk mempersembahkan trofi kepada La Albiceleste.

Tanpa kehadiran Lionel Messi dan beberapa pemain lain yang berpotensi mengikuti jejaknya, jalan menuju Rusia akan terasa sangat berat. Namun Martino masih mempunyai kemampuan untuk membangun tim hebat lainnya untuk menggantikan skuat saat ini. Olimpiade Rio pada Agustus mendatang dapat menjadi ajang seleksi bagi para calon bintang masa depan La Albiceleste.

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini