Bola.com, Marseille - Portugal merupakan satu di antara negara eropa yang mempunyai bakat sepak bola terbaik. Talenta yang ada kerap dibandingkan dengan pemain yang berasal dari Brasil, mereka disebut sebagai Brasil-nya Eropa.
Namun prestasi Seleccao das Quinas selama tampil di kancah internasional belum memuaskan. Khusus pada event Piala Eropa, mereka selalu gagal. Padahal, negara tetangga Spanyol tersebut tercatat sebagai pemilik jumlah partai terbanyak di Piala Eropa, yakni 38 pertandingan. Sayang, semua itu dibarengi catatan nirtrofi juara.
Saat tampil di Piala Eropa, Portugal hampir beberapa kali berpeluang untuk meraih prestasi. Namun dewi keberuntungan belum menyertai mereka. Peluang emas terjadi pada Piala Eropa 2004 saat menjadi tuan rumah.
Klik di sini untuk mengikuti laporan langsung Bola.com dari Prancis
Portugal yang kala itu dilatih oleh Luiz Felipe Scolari, menembus babak final dan difavoritkan menjadi juara. Tanpa diduga, Luis Figo dkk harus bertekuk lutut dari tim kuda hitam, Yunani.
Ketika era Figo berakhir, Cristiano Ronaldo tampil di atas podium timnas sebagai pemimpin baru Seleccao. Meskipun begitu, CR7 yang menyandang predikat pemain terbaik dunia masih belum bisa membawa negaranya menjadi raja eropa. Prestasi terbaik di pentas Piala Eropa hingga saat ini adalah posisi runners-up.
Berikut sejarah perjalanan Portugal di pentas Piala Eropa
1. Euro 1996 (Inggris)
Setelah gagal mengikuti dua edisi Piala Eropa sebelumnya (1988 dan 1992), Portugal tampil sebagai tim kuda hitam pada Euro 1996. Portugal membawa Luis Figo, Rui Costa, Paulo Sousa yang saat itu masih berusia di bawah 25 tahun. Ketiga pemain tersebut menjadi penopang di lini tengah Seleccao karena teknik yang mereka miliki.
Portugal melaju ke fase knockout dengan status juara grup dengan catatan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Pada babak perempat final, Portugal harus berhadapan dengan tim kuda hitam lainnya, Republik Ceska. Sebuah gol indah dilesakkan Karel Poborsky pada menit 53, menjadi satu-satunya gol dalam laga tersebut. Langkah Portugal terhenti di babak perempat final.
2. Euro 2000 (Belanda-Belgia)
Portugal yang saat itu ditangani Humberto Coelho, menempati Grup A bersama Rumania, Inggris dan Jerman. Hasil akhir yang mengejutkan mewarnai kualifikasi di Grup A, ketika Portugal dan Rumania berhasil melaju ke fase knock-out, mengungguli dua negara unggulan, Inggris dan Jerman. Portugal melaju ke perempat final dengan status juara grup setelah mengoleksi poin sempurna.
Pada babak perempat final, Seleccao bertemu Turki. Dua gol dari Nuno Gomes membawa Portugal melangkah ke semifinal. Di babak empat besar, Portugal harus menghadapi juara dunia, Prancis. Gol emas melalui titik putih yang dicetak Zinedine Zidane, mengakhiri kiprah Portugal pada Euro 2000.
Piala Eropa 2004
3. Euro 2004 (Portugal)
Portugal berstatus sebagai tuan rumah pada Euro 2004. Optimisme tinggi untuk menjadi juara membumbung tinggi di benak Portugal. Ditangani Luiz Felipe Scolari yang sukses membawa Brasil menjadi juara dunia, Luis Figo dan Rui Costa berada di fase matang sebagai pesepakbola. Selain itu masih ada sosok pemain muda berbakat, Cristiano Ronaldo, menjadi faktor kepercayaan diri sang tuan rumah.
Sempat kalah dari Yunani pada laga pembuka, Seleccao berhasil bangkit dan mengamankan jalannya ke partai puncak dengan mengalahkan Inggris dan Belanda. Pada laga puncak, Portugal kembali berhadapan dengan Yunani. Tanpa diduga, Yunani sukses mengungguli sang tuan rumah dan menjadi juara Piala Eropa 2004.
4. Euro 2008 (Austria-Swiss)
Era Luis Figo telah berakhir dan berganti menjadi era Cristiano Ronaldo. Berada di Grup A bersamaa Turki, Rep. Ceska dan Swiss, Portugal mengamankan tempat di fase knockout dengan status juara grup.
Pada babak perempat final, Portugal berhadapan dengan Jerman. Skuat asuhan Luiz Felipe Scolari tersingkir lewat kekalahan tipis, 2-3, dari Jerman. Ronaldo sempat menjadi sasaran kekecewaan para suporter karena dinilai tidak tampil maksimal. CR7 beralasan kalau dirinya bermain dalam kondisi cedera.
5. Euro 2012 (Polandia-Ukraina)
Pada Piala Eropa 2012, Portugal menempati Grup B bersama Jerman, Denmark dan Belanda. Dua kemenangan atas Denmark dan Belanda memastikan langkah Seleccao ke babak perempat final untuk menghadapi Republik Ceska.
Ronaldo yang berada dalam usia emasnya tampil memikat sebagai kapten Portugal. Gol Ronaldo ke gawang Ceska, membawa Portugal melaju ke semifinal, berhadapan dengan juara bertahan, Spanyol.
Pada laga semifinal, skor imbang tanpa gol pada waktu normal dan babak tambahan membuat pemenang laga ditentukan lewat adu penalti. Portugal harus mengakui keunggulan Spanyol setelah kalah 2-4 dalam adu tendangan 12 pas tersebut.
Sumber: Berbagai sumber