Bola.com, Surabaya - Khairallah Abdelkbir adalah satu dari tiga pemain asing yang dimiliki Bhayangkara Surabaya United saat ini. Pemain berusia 32 tahun asal Maroko ini menjadi pilar Bhayangkara SU sejak bergabung dalam tim. Ia merupakan bagian penting dari tim berjulukan The Great Alligator karena peran dan kontribusinya cukup besar bagi tim ini.
Khairallah memiliki kelebihan pada kemampuan individunya. Mobilitasnya juga cukup tinggi. Tidak heran, pelatih Bhayangkara SU, Ibnu Grahan, sangat jarang menepikan pemain yang satu ini. Apalagi ia juga memiliki umpan-umpan akurat yang memanjakan para penyerang.
Baca Juga
Lantas bagaimana kisah Khairallah bisa berlabuh di Bhayangkara SU musim ini? Pembaca bisa mengenal lebih dalam sosok Khairallah, pemain satu-satunya yang berasal dari Maroko di pentas Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, melalui petikan wawancara Bola.com berikut ini:
Bagaimana Anda memulai karier sepak bola?
Saya suka sepak bola sejak kecil. Bahkan saat umur enam tahun saya sudah bermain sepak bola di akademi sepak bola Raja Casablanca. Di sana saya menimba ilmu sepak bola.
Apakah orangtua Anda mendukung?
Ayah saya sudah meninggal ketika saya berusia empat tahun. Saya lima bersaudara, ibu saya tidak suka sepak bola. Kami sering bertengkar karena ibu menginginkan saya menyelesaikan sekolah hingga perguruan tinggi, sementara saya lebih konsentrasi ke sepak bola. Sekarang ibu sangat mendukung karier saya.
Hingga berapa lama ibu tidak menyetujui Anda bermain bola?
Sampai saya remaja. Dia tetap tidak suka dengan pilihan saya. Tapi, setelah saya punya penghasilan sendiri dan dia tahu hasil dari kerja keras saya bermain bola, ibu akhirnya luluh.
Sampai berapa lama Anda bermain di klub itu?
Saya berada di akademi klub itu sampai umur 19 tahun. Setelah itu promosi ke tim seniornya. Setelah bermain dua tahun di klub senior, saya keluar dan pindah ke klub lain.
Bagaimana akhirnya Anda bisa bergabung dengan Bhayangkara Surabaya United?
Ada teman yang memberi tahu kalau ada kompetisi bagus di Indonesia. Teman saya itu menghubungkan saya dengan agen resmi. Saya mencobanya dan syukur Alhamdulillah, setelah menjalani tes, akhirnya saya masuk di tim ini.
Bagaimana rasanya bermain di kompetisi Indonesia?
Senang, karena kompetisi di sini bagus. Atmosfernya sangat kuat, suporternya luar biasa, khususnya tim-tim lain. Saya suka bermain di kompetisi yang seperti ini.
Bagaimana perbandingan kompetisi di Indonesia dengan di Maroko maupun negara lain yang pernah Anda ikuti?
Di Maroko lebih bagus dan profesional. Tapi bagi saya kompetisi Indonesia lumayan bagus, terutama kalau tidak sedang bermasalah. Saya rasa level Indonesia masih dua tingkat di bawah Cina, Jepang, dan Korea.
Indonesia tidak berbeda dengan Malaysia maupun Thailand. Bahkan jika dibandingkan Thailand dan Malaysia, atmosfer sepak bola di Indonesia lebih bagus. Animo masyarakatnya luar biasa.
Apakah Anda punya ambisi pribadi bersama Bhayangkara Surabaya United?
Tentu saja, semua pemain ingin bermain di level tertinggi. Saya ingin dilihat oleh pecinta bola Indonesia sebagai pemain asing berkualitas. Sementara keinginan saya untuk tim adalah meraih gelar.