Bola.com, Marseille - Portugal menapak babak perempat final kontra Polandia, Jumat (1/7/2016) dini hari WIB, dengan catatan tak bagus. Hal tersebut mengacu pada sejarah mereka bermain di Stade Velodrome, Marseille, dan bukan terkait performa di lapangan.
Seperti dirilis situsUEFA, Portugal tak pernah menang saat bermain di markasOympiqueMarseille tersebut. Pada Piala Eropa 1984, mereka tak sanggup menekukSpanyo, dan justru tersingkir pada fase semifinal.
Baca Juga
Portugal bersua Spanyol pada fase grup (18/6/1984). Seleccao, julukan Portugal, unggul lebih dulu pada menit ke-52 melalui aksi Antonio Sousa. Sayang, tiga angka luput setelah bomber Tim Matador, Carlos Santillana, mencetak gol pada menit ke-73.
Klik di sini untuk mengikuti laporan langsung Bola.com dari Prancis
Portugal menerima nasib tak bagus saat ada di fase empat besar. Bersua tuan rumah Prancis, mereka takluk melalui laga perpanjangan waktu, dengan skor 3-2. Les Bleus unggul lebih dulu pada menit ke-24 melalui Jean Francois, dan dibalas Jordao, 16 menit sebelum bubaran.
Pada perpanjangan waktu, Portugal unggul lebih dulu berkat gol kedua Jordao (98'). Sayang, A Seleccao das Quinas kebobolan 2 gol melalui Jean Francois pada menit ke-114, dan Michel Platini, semenit sebelum waktur normal selesai.
Namun 'tradisi' tersebut tak membuat Portugal merasa minor. Sebaliknya, Cristiano Ronaldo dkk termotivasi untuk mengincar gelar juara. "Saya memiliki 23 pemain yang sedang berada dalam kondisi terbaik, dan mereka punya spirit luar biasa. Saya ingin mereka bisa memaksimalkan kekuatan," tegas Fernando Santos, Pelatih [Portugal](2542712 "").