Bola.com, Marseille - Portugal berangkat ke Prancis dengan segudang keyakinan akan menjadi satu di antara negara penantang juara. Hal ini didukung catatan siklus spesial yang dimiliki Seleccao das Quinas. Sejak Euro 1996 di Inggris, negara tetangga Spanyol tersebut mempunyai pola yang berulang terkait perjalanan mereka di turnamen antar negara eropa tersebut.
Portugal menempati Grup F bersama Austria, Hungaria dan Islandia, dan diprediksi mudah mengamankan status juara grup. Namun tanpa diduga, mereka hanya mampu meraih tiga poin dari tiga hasil imbang. Beruntung bagi Cristiano Ronaldo dkk, karena bisa melaju ke fase knock-out berkat format baru turnamen yang diterapkan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Baca Juga
Portugal menempati posisi ketiga di Grup F dan tetap bisa melaju ke babak 16 besar setelah menjadi satu di antara empat peringkat ketiga terbaik. Pada babak perdelapan final, Portugal berhadapan dengan negara kuda hitam, Kroasia.
Klik di sini untuk mengikuti laporan langsung Bola.com dari Prancis
Portugal cukup kesulitan ketika menghadapi Kroasia yang bermain sangat bagus. Ronaldo gagal memberikan ancaman yang berarti terhadap pertahanan Kroasia. Tidak ada gol hingga waktu normal pertandingan berakhir. Namun pada saat babak tambahan, sebuah gol dari Ricardo Quaresma menjadi kunci lolos ke perempat final.
Dua kali lolos dari lubang jarum membuat kepercayaan diri timnas Portugal meningkat, sekaligus yakin ada Dewi Fortuna. Jika melihat perjalanan Portugal sepanjang keikutsertaannya di Piala Eropa. Seleccao mempunyai sebuah pola unik yang dimulai pada Piala Eropa 1996 di Inggris.
Secara berurutan dari Euro 1996 hingga Euro 2004, prestasi Portugal selalu meningkat, namun pada Euro 2008 kembali anjlok dan mengulang siklus dari babak perempat final kembali.
Jika mengikuti pola seperti gambaran tersebut, seharusnya Portugal bisa menembus babak final pada Piala Eropa kali ini. Namun hal itu akan sulit diraih jika Ronaldo dkk hanya mengandalkan faktor keberuntungan saja. Perbaikan performa menjadi wajib agar bisa menggapai target yang selama ini mereka kejar.
Kepemimpinan Ronaldo yang berada di puncak performanya sangat dibutuhkan agar Portugal bisa memperbaiki pola prestasinya. Seleccao harus bermain sebagai tim tanpa mengandalkan satu individu saja, jika ingin mengejar trofi perdananya di pentas internasional.
Sumber: Berbagai Sumber