Bola.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman tak ingin keterbatasan waktu dirinya menjalankan tugas sebagai pelatih menjadi alasan Tim Pangeran Biru tak maksimal saat berhadapan dengan PSM Makassar. Pelatih yang akrab dipanggil Djanur itu berjuang memunculkan potensi terbaik skuadnya agar target meraih poin penuh tercapai, meski ia baru bersama Persib dalam hitungan hari.
Maung Bandung akan menjamu Tim Juku Eja dalam lanjutan Torabika Soccer Championships (ISC) A 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (02/7/2016) malam.
Menurut Djanur, meski ada kendala namun hal itu tak akan mengganggu persiapan tim. Kata Djanur, kondisi Persib yang sudah melakoni tujuh pertandingan akan membuatnya lebih kerja keras lagi.
Baca Juga
Apalagi, Persib sebelumnya ditangani dua pelatih lain, sehingga dipastikan adanya perbedaan. "Untuk menghadapi PSM jujur waktu yang tersedia untuk melakukan persiapan sangat minim. Saya hanya punya waktu tiga hari. Namun, saya tidak ingin meratap, di tengah keterbatasan saya harus bisa mengangkat performa tim ini," kata Djanur kepada wartawan, Jumat (01/7/2016).
"Insya Allah apa yang dilakukan tiga hari terakhir, dengan pola latihan berbeda kami bisa menampilkan sesuatu yang berbeda," ujarnya.
Laga kali ini menurut Djanur adalah laga dua tim terluka. Karena baik Persib maupun PSM Makassar di pertandingan sebelumnya menelan kekalahan. Pertandingan akhir pekan ini merupakan momen kebangkitan bagi kedua tim. Hampir dipastikan bentrok di lapangan bakal berjalan ketat sejak menit-menit awal.
Sebelumnya Maung Bandung menyerah dengan skor 1-2 dari Pesegres Gresik United di Stadion Tri Darma, Gresik. Sedangkan PSM Makassar kalah dari Semen Padang 0-1 di Stadion H. Agus Salim, Padang.
"Buat saya saat ini sebetulnya waktu yang kurang pas buat kembali melatih Persib. Kompetisi sudah berjalan dan ranking tim tidak bagus. Ini menjadi kendala tersendiri bagi saya. Materi pemain yang dimilik cukup banyak walau, harus saya akui tidak istimewa. Tapi buat saya hal itu tidak penting, fokus utama saya adalah bagaimana bisa bekerja sama mengangkat tim ke depan sekaligus melupakan apa sudah terjadi," ujar Djanur.
"Dua tim ini sama-sama sedang terluka karena habis mengalami kekalahan di pertandingan terakhir. Biasanya bisa terjadi dua hal bisa bangkit atau malah down. Tetap waspada kebangkitan dari PSM. Sebaliknya, kami yang baru saja mengalami kekalahan tidak mau terpuruk meratapi nasib terus menerus," tambahnya.
Soal kemungkinan rotasi pemain, mantan asisten Rahmad Darmawan di klub Pelita Jaya itu, tak membantah kemungkinan ke arah sana. Kiper menjadi sorotan utama. Kinerja I Made Wirawan tengah menurun. Amat mungkin saat menghadapi PSM, ia harus rela duduk di bangku cadangan.
"Rotasi di skuat Persib bukan hanya di penjaga gawang tapi di posisi yang lain sangat mungkin. Bukan hanya penjaga gawang yang jadi perhatian saya tapi secara keseluruhan," ujar Djadjang Nurdjaman menutup pembicaraan.
Juku Eja Banjir Timnas
Meski bermaterikan 100 pemain lokal, PSM Makassar tetap percaya diri menghadapi tuan rumah Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (2/7/2016) pada pekan ke sembilan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Pasalnya, dalam daftar 18 pemain yang diboyong pelatih Robert Alberts ke Bandung, ada sederet nama yang pernah memperkuat timnas baik junior maupun senior. Di posisi kiper ada Dimas Galih Pratama, yang pernah jadi bagian dari skuat SAD Uruguay.
Di belakang ada Ardan Aras, eks Timnas Indonesia U-23 yang sempat mengecap latihan selama enam bulan di Belanda. Di lini ini juga ada Erik Setiawan, Jajang Mulyana, serta Valentino Telaubun, yang punya pengalaman berkostum Tim Merah-Putih di sejumlah laga internasional.
Di sektor tengah, sosok Syamsul Chaeruddin pernah jadi langganan starter di Timnas Indonesia periode 2005-2010. Ketika perannya di Juku Eja mulai memudar, dua juniornya, Rasyid Bakri dan Rizky Pellu, eks Tim Garuda Muda U-23 Asian Games 2014 siap jadi pengganti.
Begitu pun di lini depan, pemain terbaik Indonesia Super League 2014, Ferdinand Sinaga jadi tumpuan bersama Rahmat Syamsuddin yang pernah mengecap kostum timnas di era dualisme PSSI lalu.
Keduanya jadi mentor buat juniornya, Maldini Pali dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, mantan starter Timnas Indonesia U-19 yang berjaya di Piala AFF 2013.
Modal materi inilah yang membuat pelatih Robert Alberts optimistis skuatnya bakal membuat kejutan saat dijamu Persib. "Grafik penampilan pemain menunjukkan perkembangan signifikan. Saya yakin dengan materi pemain yang ada saat ini, target minimal satu poin dari manajemen bisa terwujud," tegas Robert.
Di sisi lain, nakhoda asal Belanda itu ingin mengulang memori manis kala membawa PSM mempermalukan Persib 2-1 di Stadion Siliwangi pada ISL 2010-2011.
"Persib memang tim bagus Tapi, bukan berarti mereka tidak bisa dikalahkan," tutur Robert Rene Albert.
Hal senada dikatakan Rizky Pellu, kapten PSM yang pernah mengalahkan Persib ketika masih berkostum Pelita Bandung Raya.
"Sekarang saatnya untuk bangkit. Kami ingin menutup episode negatif tiga kekalahan beruntun," ujar Rizky Pellu.
Kalangan suporter pun berharap PSM Makassar kembali bangkit. "Kami percaya Robert sudah punya strategi khusus untuk meraih poin di Bandung. Sejauh ini, kami menilai sentuhan Robert mulai terlihat pada penampilan tim," ungkap Andi Coklat, pentolan The Maczman.