Bola.com, Payakumbuh - Pelatih Persipura Jayapura, Jafri Sastra, tak bisa berleha-leha menikmati hari raya lebaran bersama keluarga. Ia hanya punya waktu lima hari libur, sebelum kembali memimpin sesi latihan Tim Mutiara Hitam di Malang.
Posisi Persipura yang belum stabil di jajaran papan atas membuat Jafri sedikit tidak tenang. Boaz Solossa dkk. menderita kekalahan 0-1 dari Sriwijaya FC pada laga penutup bulan Ramadan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredo yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (3/7/2016).
Persipura yang sebelumnya berada di posisi runner-up klasemen TSC 2016, harus rela terlempar ke posisi kelima. Pertandingan berat menanti pasca Idul Fitri nanti.
Baca Juga
Tim Mutiara Hitam bakal bertandang ke markas Pusamania Borneo FC pada Jumat, (15/7/2016). Kubu lawan Tim Pesut Etam saat ini nangkring di posisi empat besar. Koleksi poin mereka sama dengan Persipura, hanya saja klub milik pengusaha muda Nabil Husein itu unggul selisih gol.
Soal produktivitas sebenarnya bukan masalah bagi Persipura musim ini. Mereka sudah mencetak 11 gol, hanya kalah sebiji gol saja dari Arema Cronus yang berstatus sebagai pemuncak klasemen.
Hanya saja lini pertahanan Persipura terkesan rapuh. Mereka sudah kebobolan sembilan gol. Hal yang sebenarnya agak aneh mengingat Persipura dibentengi dua bek matang pengalaman, Ricardo Salampessy-Bio Paulin, plus ditambah kiper asing berkelas, Yoo Jae-hoon. "Ada beberapa pekerjaan rumah yang harus saya bereskan di masa libur. Terutama menjaga keseimbangan bermain saat menyerang dan bertahan," kata Jafri.
Sehari setelah pertandingan kontra Sriwijaya FC, Jafri langsung mudik ke kampung halamannya Payakumbuh. "Beruntung jarak Palembang ke Payakumbuh dekat sehingga tidak butuh waktu lama bagi saya untuk bisa berkumpul dengan keluarga," ujar Jafri.
Saat Idul Fitri nanti biasanya mantan pelatih Semen Padang dan Mitra Kukar itu menghabiskan waktu kumpul anak dan istri. Seperti orang kebanyakan mereka melakukan silaturahmi rutin dengan keluarga besar, tetangga, serta kolega.
"Saya juga selalu menyempatkan bermain sepak bola bareng sahabat-sahabatnya di masa muda," cerita pelatih yang sukses mempersembahkan gelar Indonesia Primer League 2012 buat Semen Padang tersebut.
Untuk Lebaran kali ini ia tidak bisa lama-lama di kampung halamannya. Ia hanya dapat libur lima hari sebelum memimpin sesi latihan di Kota Apel. Walau begitu Jafri mengaku tetap menikmati keterbatasan waktu yang ia punya. “Harus disyukuri Lebaran kali ini kompetisi berputar. Saya pun punya pekerjaan melatih tim," papar Jafri Sastra yang kelahiran 23 Mei 1965.