Bola.com, Assen - Pebalap Italia, Andrea Iannone, masih menyimpan kekecewaan setelah kontraknya tak diperpanjang oleh Ducati. Meski sering mengalami crash, dia mengklaim sebagai pebalap tercepat dan terkuat di tim asal Italia tersebut.
Seperti diketahui, Ducati memilih memperpanjang kontrak Andrea Dovizioso untuk mendampingi Jorge Lorenzo yang didatangkan dari Movistar Yamaha. Keputusan itu membuat Iannone yang habis kontraknya pada akhir musim ini harus mencari tim baru dan akhirnya berlabuh di Suzuki. Di tim baru tersebut, dia bakal berduet dengan Alex Rins.
Baca Juga
Dalam beberapa kesempatan, Iannone memilih berkomentar positif tentang keputusan Ducati tersebut. Namun, perasaan kecewa dan emosi terlihat melalui komen-komennya belakangan ini.
“Dari luar, saya mungkin menjadi salah satu pebalap yang sering mengalami crash. Tapi pada akhirnya, saya adalah yang tercepat dan terkuat di atas motor (Ducati),” ujar Iannone, seperti dilansir Sportrider, Selasa (5/7/2016).
Setelah empat tahun memperkuat Ducati dan finis kelima pada musim lalu, Iannone merasa seharusnya layak mendapat kepercayaan lebih dari manajemen Ducati. Namun, apa yang diinginkannya tak terjadi. Ducati lebih memilih rekan senegaranya, Andrea Dovizioso, sebagai pendamping Jorge Lorenzo.
“Empat tahun terakhir bersama Ducati sangat luar biasa, saya merasa sangat bernilai. Saya mendapat dukungan hebat untuk berkembang, sejak saya didatangkan dari Pramac Team. Itulah sebabnya saya sangat senang dengan keputusan yang saya buat. Tapi hal yang terpenting adalah finis di posisi terbaik bersama Ducati, kami akan mencoba melakukan yang terbaik,” kata Iannone.
“Ducati bukan motor yang mudah. Ducati terlihat hebat karena saya sedang berada di puncak performa. Saya lah yang membuat perbedaan. Sejujurnya, saya tak tahu apakah bisa melakukan yang lebih baik, tapi saya butuh perubahan,” imbuh Iannone.