Bola.com, Jakarta - Tarik ulur kepentingan timnas dengan klub bukan hal baru lagi di sepak bola Indonesia. Rebutan kepentingan antara dua pihak ini kerap tak terhindarkan ketika timnas berencana menggelar pemusatan latihan saat kompetisi tengah berjalan. Aflred Riedl dan Wolfgang Pikal pun sudah tak asing dengan situasi semacam ini.
Untuk kali ini, pelatih kepala dan asisten pelatih Timnas Indonesia itu berharap situasi itu tidak terulang. Apalagi, waktu yang tersisa bagi tim pelatih Tim Garuda untuk mempersiapkan tim proyeksi Piala AFF 2016 tak banyak. Tinggal sekitar empat bulan lagi.
Di sisi lain, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara PSSI dengan operator turnamen ISC, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), dan klub perihal kapan pelatnas digelar.
"Kami hanya bisa menunggu pertemuan dengan PSSI, operator turnamen, dan juga klub pada pertengahan Juli ini, baru kami bicara program latihan. Semoga kami bisa menggelar pemusatan latihan selama empat sampai enam minggu sebelum terjun di Piala AFF 2016," kata Wolfgang Pikal, asisten pelatih Timnas Indonesia.
Sebelumnya, pelatih kepala, Alfred Riedl, sempat pesimistis kendati ada beberapa opsi yang diberikan PT GTS perihal jalannya turnamen untuk memberikan waktu timnas menggelar pelatnas. "Wacana itu dikeluarkan oleh operator. Bagaimana dengan klub, apa mereka akan setuju? Belum ada kepastian soal itu," ucap Alfred kepada Bola.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Pikal menambahkan semestinya tarik ulur kepentingan dengan klub terkait penggunaan pemain di timnas tidak terjadi. Pasalnya, bila dilihat dari kebiasaan selama ini, pemain yang dipanggil dari salah satu klub mayoritas hanya berjumlah dua-tiga pemain sehingga pemanggilan itu dianggap semestinya tidak memberatkan atau merugikan klub yang sedang berkompetisi.
"Ambil contoh, pelatih timnas mengambil dua pemain Arema dan satu pemain berposisi sebagai penjaga gawang. Saya rasa itu tidak memberatkan klub karena mereka rata-rata punya 23 pemain siap pakai dan klub top punya pemain yang kualitasnya setara," jelas Pikal.
Dengan begitu, tim pelatih timnas bisa bebas memanggil pemain yang memang sesuai kriteria yang diinginkan, tanpa ada resistensi dari pihak klub. Sebaliknya, klub memberikan dukungan penuh dengan kerelaan melepas pemainnya ke pelatnas.
Sembari menunggu keputusan perihal program pelatnas Timnas Indonesia, Alfred dan Pikal terus melakukan pemantauan pemain yang berlaga di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, yang kembali bergulir pada akhir pekan depan.
Keduanya terus berbagi tugas terkait calon pemain yang akan masuk ke daftar pelatnas. Tidak hanya pemain yang ada di TSC saja, pemain yang bermain di luar negeri seperti Irfan Bachdim dan Dedi Kusnandar juga tak luput dari pantauan tim pelatih.