Andy Murray Ungkap Pekerjaan yang Mustahil Dijalaninya

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 11 Jul 2016, 13:45 WIB
Andy Murray menyebut menjadi perdana menteri merupakan pekerjaan yang mustahil. (EPA)

Bola.com, London - Andy Murray menjadi figur yang sangat populer seusai menjuarai Grand Slam 2016, Minggu (10/7/2016). Namun, saat disinggung kemungkinan menjadi perdana menteri, Murray langsung menolak dengan tegas.

Dalam sesi wawancara seusai pertandingan final Wimbledon kontra Milos Raonic, Murray mengatakan menjadi perdana menteri adalah pekerjaan yang mustahil dijalaninya.  

Advertisement

"Saya rasa bermain di final Wimbledon sangat berat. Tetapi, saya jelas tak akan mau menjadi perdana menteri. Itu pekerjaan yang mustahil," kata Murray, seperti dilansir Guardian, Senin (11/7/2016).

Murray mengaku sangat senang bermain di hadapan para penonton yang memberinya dukungan penuh. Apalagi statusnya adalah petenis tuan rumah. Final Wimbledon tersebut juga menyedot perhatian legenda-legenda tenis dunia serta perdana menteri Inggris, David Cameron.

Tak heran, Murray juga menyebutkan nama Cameron dalam komentarnya seusai pertandingan. Saat nama Cameron disebut, cemoohan terdengar dari sejumlah penonton. Perdana Menteri Inggris itu memang jadi sosok yang kurang disukai, khusunya sejak referendum yang menghasilkan keputusan Inggris akan keluar dari Uni Eropa. 

Komentar Murray tentang pekerjaan perdana menteri, disambut dengan tawa lebar Cameron. Namun, masa jabatan Cameron hanya akan bertahan hingga September, karena dia sudah menyatakan mengundurkan diri. 

Tak lupa, Murray mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta. Saat menyebutkan soal keluarganya, petenis nomor dua dunia ini tampak emosional. Suaranya terdengar bergetar. "Saya mencintai kalian semua," ujar Murray. 

Murray juga memuji lawannya dan juga anggota timnya. Raonic disebutnya sebagai salah satu pekerja paling keras dan menunjukkan perkembangan besar sehingga bisa mencapai final grand slam untuk kali pertama. "Maaf untuk hari ini," kata Murray kepada Milos Raonic

 

Berita Terkait