Bola.com, Jakarta - Timnas Prancis yang berstatus sebagai tuan rumah Piala Eropa 2016 gagal meraih trofi juara. Les Bleus yang tampil impresif sepanjang turnamen takluk dari Portugal pada laga final di Stade de France, Senin (11/7/2016) dini hari WIB.
Baca Juga
Bermain di hadapan pendukung sendiri, Prancis tampil penuh percaya diri. Berdasarkan statistik di situs resmi UEFA, skuat asuhan Didier Deschamps itu memperoleh tujuh peluang bagus dari 18 kesempatan.
Sementara itu, Portugal melepaskan sembilan tembakan di mana hanya tiga yang mengarah ke gawang. Kendati begitu, Portugal berhasil mengunci kemenangan dengan skor 1-0. Gol tunggal A Selecao disarangkan Eder menit ke-109.
Selama 15 kali penyelenggaraan Piala Eropa, tercatat ada empat negara tuan rumah yang lolos ke final, yaitu Spanyol, Italia, Prancis dan Portugal. Dari empat negara itu, Spanyol, Italia, dan Prancis berhasil meraih trofi juara.
Spanyol menjadi kampiun pada Piala Eropa 1964, Italia pada edisi 1968, sedangkan Prancis pada Piala Eropa 1984. Sementara itu, Portugal harus puas menjadi runner-up pada edisi 2004, serta Prancis yang gagal pada tahun ini.
Tak hanya di Piala Eropa, kegagalan tim tuan rumah merengkuh titel juara juga terjadi pada turnamen besar lainnya, mulai dari Piala Dunia, Piala Afrika, serta Piala Asia. Mendapat dukungan penuh dari suporter, tak menjamin tuan rumah bakal keluar sebagai pemenang.
Berikut negara-negara tuan rumah yang gagal menjadi juara pada turnamen kompetitif:
1. Brasil (Piala Dunia 1950)
Piala Dunia 1950 menerapkan sistem grup, di mana tim teratas akan lolos ke fase grup terakhir untuk merengkuh titel juara. Brasil memuncaki Grup 1, sedangkan Uruguay bercokol di puncak Grup 4.
Pada putaran terakhir fase grup, Brasil kalah bersaing dengan Uruguay. La Celeste berhak atas trofi Piala Dunia setelah menempati puncak klasemen dengan nilai lima. Sementara itu, Brasil yang didukung penuh oleh suporternya harus puas berada di urutan kedua dengan empat poin.
2. Swedia (Piala Dunia 1958)
Brasil dikenal sebagai negara yang kerap melahirkan talenta muda berbakat. Pada Piala Dunia 1958, usaha Swedia untuk menjadi raja baru gagal. Brasil membawa pulang Jules Rimet setelah mengalahkan Swedia dengan skor 5-2.
3. Tunisia (Piala Afrika 1965)
Tunisia berhadapan dengan Ghana pada laga final Piala Afrika 1965. Kedua negara bermain imbang 1-1 pada waktu normal. Pada babak tambahan, sebuah gol yang dicetak Frank Odoi mengakhiri impian Tunisia untuk menjadi juara Afrika.
4. Libya (Piala Afrika 1982)
Libya bertemu Ghana di Stadion Tripoli. Menargetkan untuk menjadi juara, Libya tampil apik dan bisa bertahan dari gempuran Ghana hingga babak adu penalti. Ghana membuktikan sebagai tim yang lebih baik setelah unggul penalti dengan skor 7-6.
5. Uni Emirat Arab (Piala Asia 1996)
Uni Emirat Arab bertemu Arab Saudi pada laga puncak Piala Asia 1996. Pemenang laga ditentukan melalui babak adu penalti. Arab Saudi keluar sebagai pemenang setelah unggul 4-2 pada babak tos-tosan.
6. Bolivia (Copa America 1997)
Bolivia menghadapi negara kuat, Brasil, pada laga final Copa America 1997. Tim Samba yang kala itu diperkuat oleh sang bintang, Ronaldo, memenangi laga dengan skor 3-1.
7. Nigeria (Piala Afrika 2000)
Piala Afrika berlangsung di dua negara, yaitu Nigeria dan Ghana. Pada laga final yang dipertandingkan di Stadion Nasional Lagos, Nigeria takluk 3-4 dari tamunya, Kamerun, melalui babak adu penalti.
8. China (Piala Asia 2004)
China menjalani laga berat pada babak final Piala Asia 2004. Meskipun berstatus sebagai tuan rumah, China masih kalah kelas dari lawannya, Jepang. Tim Samurai Biru sukses menjadi juara setelah unggul 3-1 atas China.
9. Portugal (Piala Eropa 2004)
Pada Piala Eropa 2004, timnas Portugal masih diisi oleh generasi emasnya, yaitu Luis Figo, Rui Costa, Fernando Couto, dan Deco. Portugal tampil meyakinkan dan menembus laga final untuk berhadapan dengan Yunani. Bermain di depan publik sendiri, Portugal takluk dengan skor tipis 0-1.
10. Prancis (Piala Eropa 2016)
Prancis menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016. Penampilan yang solid dari Antoine Griezmann dan kawan-kawan membuat publik Prancis meyakini negaranya bisa mendulang prestasi. Tampil pada laga final, Les Bleus takluk dari Portgal.
Sumber: Berbagai Sumber