Bola.com, Inggris - Perdebatan mengenai pelatih mana yang pantas untuk menangani tim nasional Inggris terus menyeruak. Nama-nama kandidat, baik itu yang berasal dari Inggris maupun luar Inggris masih bermunculan. Dari beberapa nama tersebut, manajer Sunderland, Sam Allardyce, tampil sebagai calon yang disebut mempunyai potensi terbesar untuk menangani skuat The Three Lions.
Baca Juga
Allardyce telah malang melintang di kompetisi sepak bola Inggris selama 24 tahun. Manajer yang lahir di kota Dudley ini sudah menghabiskan 15 musim di kompetisi Premier League. Meskipun Allardyce belum pernah menangani klub top Inggris, namun kemampuannya dalam manajemen pemain terbukti efektif untuk memperbaiki performa klub.
Jumlah trofi yang telah didapat memang dijadikan tolak ukur keberhasilan manajer sepak bola. Selama kariernya, Allardyce belum pernah meraih trofi bergengsi dan menghabiskan kariernya untuk menangani klub-klub papan tengah dan klub yang berusaha promosi ke Premier League. Kedatangan manajer asing berperan besar membuat kesempatan Allardyce untuk menangani klub besar mengecil. Meskipun begitu, Allardyce tetap menunjukkan gairah dan pencapaian yang positif di setiap klub yang ia tangani.
Berikut ini adalah plus dan minus Allardyce jika menjadi pelatih Inggris:
Nilai Plus Allardyce Sebagai Pelatih Inggris
Allardyce adalah Orang Inggris
Sepanjang penampilan Inggris di kancah internasional, The Three Lions baru dua kali ditangani pelatih asing, yaitu Sven-Goran Eriksson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia). Penunjukkan ini sempat mengundang kontroversi karena banyak kalangan yang menilai kalau timnas Inggris harus ditangani oleh orang Inggris asli.
Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, meyakini kalau Allardyce adalah sosok yang tepat bagi timnas Inggris.
"Sangat sulit untuk memilih pelatih yang tepat untuk menangani Inggris. Saat ini di Premier League hanya ada tiga manajer asli Inggris. Sam Allardyce adalah pilihan yang paling realistis karena ia adalah manajer yang berpengalaman," tegas Ferguson.
Pada musim 2015/16, memang hanya ada tiga manajer asli Inggris, yaitu Allardyce (Sunderland), Eddie Howe (Bournemouth) dan Alan Pardew (Crystal Palace). Sementara untuk musim mendatang ada tambahan dua manajer Inggris, yaitu Steve Bruce (Hull City) dan Sean Dyche (Burnley). Dari kelima manajer tersebut, Big Sam tercatat sebagai manajer yang paling berpengalaman setelah melalui 15 tahun di kompetisi Premier League.
Nilai Plus Allardyce Sebagai Pelatih Inggris
Allardyce mampu bekerja dalam waktu yang singkat
Pada Oktober 2015, Sunderland menunjuk Allardyce untuk menggantikan Dick Advocaat sebagai manajer. Hasilnya, Sunderland sukses menghindar dari zona degradasi setelah mengumpulkan 27 poin dari Januari hingga Mei.
Allardyce dapat membuat keputusan yang tepat dan membangkitkan semangat anak asuhnya agar berjuang lolos dari ancaman degradasi. Big Sam melakukan pembelian yang efektif pada Januari 2016 dengan mendatangkan Jan Kirchoff, Lamine Kone dan Wahbi Khazri.
Kondisi seperti ini, bukan hanya terjadi di Sunderland saja, tetapi Allardyce juga melakukan pencapaian serupa ketika menangani Blackburn Rovers dan Bolton Wanderers.
Pelatih tim nasional hanya mempunyai waktu yang singkat untuk menyiapkan para pemain sebelum tampil di turnamen internasional yang hanya berlangsung selama enam minggu. Catatan karier Allardyce membuktikan kalau dirinya bisa bekerja efektif dalam waktu yang relatif singkat.
Nilai Minus Allardyce Sebagai Pelatih Inggris
Minim pengalaman dalam pertandingan besar
Selama 15 tahun berkarier di Premier League, Allardyce hanya menangani klub-klub papan tengah dan klub-klub yang berusaha menghindari zona degradasi. Manajer berusia 61 tahun ini baru delapan kali merasakan pertandingan di ajang Piala UEFA (sekarang Liga Europa) pada musim 2005/06 bersama Bolton.
Minimnya pengalaman Big Sam dalam pertandingan besar menjadi pertimbangan utama FA untuk memberinya pekerjaan di timnas. Namun jangan lupakan juga kalau tiga pelatih asli Inggris sebelumnnya juga berasal dari klub-klub medioker sebelum menangani Inggris, yaitu West Bromwich Albion (Roy Hodgson), Middlesbrough (Steve McClaren) dan Fulham (Kevin Keegan).
Sumber: Berbagai Sumber