Bola.com, Jakarta - Keberadaan Indonesia di pot keempat dalam pengundian Piala AFF 2016 menyiratkan Tim Garuda dianggap bukan unggulan pada turnamen sepak bola paling elite di kawasan Asia Tenggara itu. Seperti diketahui, Indonesia berada dalam pot sama dengan tim pemenang dari babak kualifikasi, yang dijalani Laos, Kamboja, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) angkat bicara mengomentari hal ini. Menurut Sekjen PSSI, Azwan Karim, hal ini sebenarnya sedikit banyak sudah diprediksi.
"Jangan (merasa) aneh. Kan kita sudah lama tidak bermain di pentas internasional, jadi wajar bila kenyataannya seperti itu," kata Azwan, Jumat (15/7/2016) malam di Jakarta.
Apalagi, pencapaian Indonesia pada Piala AFF 2014 terbilang minor karena gagal lolos dari fase penyisihan Grup A. Hal itu juga memengaruhi keberadaan Timnas Indonesia dalam pengundian grup edisi tahun ini.
Baca Juga
Azwan lantas menyinggung pula soal ranking FIFA Indonesia yang berada di peringkat ke-191 dari 209 negara. Ranking terbaru yang dirilis FIFA per 14 Juli 2016 itu jadi yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia sejak masuk jadi anggota FIFA pada 1952 di Kongres FIFA ke-28 di Helsinki, Finlandia, dan sejak sistem ranking digunakan FIFA pada 1993.
Azwan menyebut hal itu cukup memalukan. "Semua itu harus dijadikan cambuk, bukan sebaliknya. Kita harus bangkit dan berprestasi lagi," ujarnya.
Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, mengungkapkan tekadnya membawa Tim Merah-Putih melaju ke final Piala AFF 2016 seperti yang dilakukannya enam tahun lalu. Azwan menegaskan PSSI akan mendukung sepenuhnya target pelatih asal Austria itu, kendati mengakui untuk mewujudkannya tidak mudah.
Pasalnya, lantaran berada di pot keempat dalam pengundian pembagian grup yang dilakukan pada 2 Agustus 2016 di Yangon, Myanmar, Indonesia dipastikan akan satu grup dengan salah satu di antara Thailand atau Malaysia, yang jadi unggulan pada Piala AFF edisi kali ini berkat prestasi mereka pada Piala AFF dua tahun lalu.
Tim Garuda juga masih harus bersiap menghadapi peserta lain, seperti Singapura, Myanmar, Vietnam, dan Filipina, yang terbagi dalam pot satu dan tiga. Rata-rata dari mereka mengalami perkembangan positif pada saat Timnas Indonesia vakum akibat sanksi pembekuan FIFA.