Gomes de Oliveira Ungkap Strategi MU Kalahkan Persegres di Gresik

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 17 Jul 2016, 06:00 WIB
Gomes de Oliveira, pelatih Madura United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Gresik - [Madura United](2552113 "") memberikan kekalahan pertama bagi Persegres Gresik United di kandang sendiri, Sabtu (16/7/2016) di Stadion Tri Dharma, Gresik. Dalam pekan ke-10 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, tim besutan Gomes de Oliveira menang dengan skor 2-1.

Gomes menyebutkan kunci kemenangan timnya berkat upaya mempelajari permainan Persegres Gresik United, terutama saat mereka mengalahkan dua tim raksasa, Sriwijaya FC dan Persib dengan skor identik, 2-1.

"Pertama, saya sudah mengetahui permainan mereka. Saya pelajari kelebihan dan kekurangan setiap individu pemain Persegres," ujar arsitek asal Brasil ini.

Kedua, Madura United juga sudah mengantisipasi situasi yang tak menguntungkan bagi mereka, salah satunya kepemimpinan wasit. Sehingga Fabiano Beltrame dkk tak terpengaruh meski sejumlah insiden dirasa merugikan Madura United.

Advertisement

Pada pertandingan ini memang sempat terjadi sejumlah insiden yang merugikan Madura United, salah satunya aksi yang dilakukan pemain Persegres GU di kotak 16 meter terhadap gelandang Madura United Erick Weeks Lewis. Namun wasit yang memimpin pertandingan Nusur Fadil lah dari Bekasi tak menggubrisnya.

"Kami sudah tahu apa yang akan terjadi. Sebelum masuk ke lapangan, saya sudah bilang ke pemain, jangan bergantung pada wasit. Luar biasa mental pemain saya," ujar Gomes.

Sementara itu, pelatih Persegres Gresik United mengakui Madura United lebih beruntung karena seluruh pemain pilarnya bisa turun di pertandingan ini. Sementara timnya tidak bisa memainkan tiga pemain inti, Ambrizal, Supriyono, dan Sasa Zecevic.

"Mereka lebih tajam dalam memanfaatkan peluang. Mereka juga lebih beruntung karena memiliki pemain komplit," tuturnya.

Liestiadi juga mengungkapkan bahwa keberhasilan Madura United karena mampu mematikan semangat pemain Persegres GU dengan cepat bangkit setelah skor 1-1. "Mereka cepat bereaksi setelah skor sama. Gol Engelberd Sani mematikan semangat anak-anak," sebut Liestiadi.

 

Sponsored by: