Bola.com, Bangkok - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, gagal menjuarai Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2016 setelah kalah 23-25 dan 14-21 dari Chen Yufei pada final, Minggu (17/7/2016). Meski demikian, Gregoria layak berbangga dengan hasil ini.
Baca Juga
Dia membuat Indonesia kembali mendapat medali pada nomor tunggal putri setelah tujuh tahun absen. Terakhir kali Indonesia mendapatkan medali pada nomor tunggal putri Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior pada 2009. Ketika itu, Ana Rovita dan Febby Angguni membawa pulang medali perunggu dari turnamen ini.
"Saya senang bisa sampai final, karena badan saya masih kuat tampil dari beregu dan sampai ke final individu. Apalagi dari awal lawan saya juga tidak mudah. Saya benar-benar bersyukur," kata Gregoria seperti dikutip situs resmi PBSI.
Pemain berusia 16 tahun tersebut mengaku tak tampil maksimal karena mengalami masalah pergelangan kaki.
"Waktu tampil pada semifinal saya jatuh, terus pergelangan kaki saya bermasalah. Jadi hari ini dari awal mainnya tidak maksimal. Saya sudah usahakan yang terbaik, tapi inilah yang bisa saya hasilkan," ujar Gregoria.
Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, mengapresiasi perjuangan Gregoria. Menurutnya, capaian Gregoria bisa menjadi pelecut semangat bagi pemain lain.
"Selamat atas pencapaian Gregoria pada Kejuaraan Bulutangkis Asia junior. Perjuangan yang luar biasa. Gregoria menghadapi lawan yang tidak mudah sejak awal pertandingan. Semoga ini bisa menjadi penyemangat buat Gregoria untuk terus berprestasi dan penyemangat untuk atlet-atlet muda lainnya di masa mendatang," tutur Gita.