Bola.com, Malang - Selebrasi dilakukan Arema Cronus seusai memetik kemenangan atas tuan rumah Persela Lamongan dua gol tanpa balas dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo (18/7/2016). Tetapi, kegembiraan itu ternyata tidak hanya dirasakan tim Arema melainkan juga pelatih kiper Persela Lamongan, Benny van Bruekelen.
Hanya, Benny tidak bangga dengan kekalahan tersebut. Pria keturunan Belanda itu bangga dengan mantan anak didiknya yang tampil gemilang, Kurnia Meiga Hermansyah.
Dalam laga itu, Arema tidak kebobolan dan Meiga melakukan beberapa penyelamatan gemilang. "Beliau dulu pelatih saya di Timnas U-19 kemudian membawa saya ke Arema," kata Meiga.
Setelah pertandingan, Benny langsung menghampiri dan memeluk Meiga. Terlihat layaknya seorang bapak yang melepaskan rindu kepada anaknya. Benny memeluk kiper 26 tahun itu sambil bersenda-gurau.
Baca Juga
Keputusan Benny membawanya ke Arema pada 2008 memang mengubah jalan hidup Meiga. Hanya dalam waktu dua tahun dia jadi kiper utama Arema sekaligus meraih gelar pemain terbaik ISL 2010. Seragam Timnas U-23 dan senior juga dirasakan Meiga dalam usia muda.
"Tentu saya sangat berterima kasih kepada coach Benny. Sampai sekarang kami masih komunikasi," katanya.
Mengenang masa lalunya, Meiga memang sempat mendapat tawaran dari beberapa klub ketika masih di Diklat Ragunan dan Timnas U-19. "Waktu itu saya juga masih sekolah. Sempat bingung mau ke mana," lanjutnya.
Sebenarnya kiper yang akrab disapa Entong ini juga sempat ke tim senior Persijap Jepara. Tetapi, karena faktor pelatih Benny van Bruekelen dan kakak kandungnya, Achmad Kurniawan yang juga di Arema, akhirnya Kurnia Meiga memilih terbang ke Malang.