Bola.com, Jakarta - Pagelaran pekan ke-10 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo jadi panggung bagi para pemain lokal. Dari pengamatan bola.com, ada beberapa pemain negeri sendiri yang memberikan kontribusi signifikan bagi tim masing-masing.
Dua pemain yang menonjol penampilannya adalah kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa dan pemain sayap Semen Padang, Irsyad Maulana. Keduanya berperan penting atas hasil yang diraih Macan Kemayoran dan Kabau Sirah.
Andritany berhasil menjaga gawang Persija tak kebobolan saat bermain imbang tanpa gol dengan Persib, sedangkan Irsyad tampil apik dengan torehan dua gol kala Semen Padang mengalahkan Sriwijaya FC 2-1, Jumat (15/7/2016).
Baca Juga
Selain keduanya, masih ada beberapa pemain lokal yang memperlihatkan penampilan memikat. Berikut tim terbaik pekan ke-10 TSC 2016 yang memakai formasi 4-2-3-1:
Andritany Ardhiyasa (Persija)
Pemain berusia 24 tahun ini tampil gemilang di bawah mistar Persija Jakarta saat bermain imbang 0-0 dengan Persib Bandung. Sebanyak 8 tembakan ke arah gawang pemain Maung Bandung berhasil digagalkan mantan pemain Timnas U-23 Indonesia itu.
Penampilan gemilang Andritany membuat ia menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak hingga pekan ke-10 TSC 2016. Sejauh ini, ia sudah melakukan 42 kali penyelamatan.
BEK
Yustinus Pae (Persipura)
Tinus Pae kembali memperlihatkan penampilan konsisten. Bek berusia 33 tahun berhasil meredam agresivitas pemain sayap Borneo FC saat Persipura menang telak 3-0.
Tinus Pae tak hanya kuat dalam bertahan, namun juga rajin membantu serangan. Penampilan konsisten pemain yang sudah bermain dalam 10 laga musim ini jadi bukti kepercayaan yang diberikan sang pelatih, Jafri Sastra.
William Pacheco (Persija)
Bek jangkung asal Brasil ini membuat striker Persib Bandung, Sergio van Dijk maupun Juan Belencoso, mati kutu. Kedisplinan Pacheco dalam bertahan membuat gawang Andritany aman dari kebobolan.
Pada laga melawan Persib, Pacheco juga menjadi pemain yang berbahaya dalam situasi bola mati. Satu peluang bersih juga didapat Pacheco, namun sayang tak berujung gol.
Otavio Dutra (Bhayangkara SU)
Meski gawang Bhayangkara SU kebobolan dua gol, penampilan Dutra melawan Mitra Kukar tetap pantas dipuji. Sebabnya, ia berhasil mematikan pergerakan striker Naga Mekes, Marlon da Silva.
Dua gol Mitra Kukar yang bersarang ke gawang Wahyu Tri Nugroho juga tidak berasal dari penyerang. Seperti diketahui, Mitra Kukar mencetak gol melalui Yogi Rahadian dan bek kiri, Michael Orah.
Tony Sucipto (Persib)
Mantan pemain Persija dan Sriwijaya FC ini bermain bagus walau Persib gagal mengamankan 3 poin di kandang sendiri. Tony tampil padu dalam membangun serangan bersama kapten Maung Bandung, Atep.
Beberapa kali penetrasi yang dilakukan Tony juga membahayakan gawang Persija yang dikawal, Andritany Ardhiyasa. Pemain Timnas Indonesia itu menjadi salah satu pemain terbaik dari kubu Persib.
GELANDANG
Loudry Setiawan (Bali United)
Pemain jebolan PON Kaltim muncul sebagai pahlawan kemenangan Serdadu Tridatu. Loudry mencetak gol semata wayang ke gawang Barito melalui tembakan terarah dari luar kotak penalti.
Gol itu juga memberi bukti bahwa pelatih Indra Sjafri tak salah memasukannya pada awal babak kedua. Terbukti, satu gol yang dicetaknya berhasil memberikan Bali United kemenangan tandang perdana di TSC 2016.
Ridwan Tawainella (PSM)
Bermain sebagai starter menjadi barang langka bagi pemuda kelahiran Tulehu. Namun, Ridwan berhasil memanfaatkan kesempatan yang diberikan pelatih, Robert Alberts dengan permainan meyakinkan.
Gelandang yang baru 3 kali tampil di TSC 2016 mencetak gol pembuka kemenangan PSM atas Persiba. Ia juga berhasil menggantikan peran gelandang senior, Syamsul Chaeruddin yang duduk di bangku cadangan.
Sunarto (Arema)
Pemain serbabisa berusia 26 tahun memberikan dampak signifikan bagi permainan Arema saat masuk menggantikan Ahmad Nufiandani pada menit ke-34.
Sunarto membuka kemenangan Arema atas Persela lewat golnya pada menit ke-65. Gol yang dicetak Sunarto juga berkelas karena tercipta usai mengelabui dua pemain Laskar Joko Tingkir.
Ferinando Pahabol (Persipura)
Gelandang berpostur mungil ini kembali memberikan perbedaan bagi permainan Persipura. Pahabol berhasil mengambil alih peran sebagai kreator serangan Mutiara Hitam seiring absennya kapten tim, Boaz Solossa.
Pahabol melengkapi penampilan impresifnya dengan mencetak satu gol ke gawang Borneo FC. Gol itu menjadi yang ketiga bagi Pahabol dari 10 penampilan musim ini.
Irsyad Maulana (Semen Padang)
Pemuda berusia 22 tahun menjadi inspirator kemenangan saat Semen Padang menang tipis 2-1 atas Sriwijaya FC. Berkali-kali, mantan pemain Arema Cronus mengancam pertahanan Laskar Wong Kito.
Irsyad mencetak dua gol dan salah satunya terbilang indah. Ia mencetak gol melalui tembakan melengkung yang bersarang ke pojok kiri gawang, Yogi Triana.
STRIKER DAN PELATIH
Ferdinand Sinaga (PSM)
Striker berdarah Batak ini akhirnya memperlihatkan kemampuan sebenarnya saat mengalahkan Persiba 3-2. Ferdinand mencetak 2 gol hanya dalam selang waktu 4 menit.
Dua gol itu menambah pundi-pundi gol pemain berusia 27 tahun menjadi 3 gol musim ini. Selain itu, Ferdinand juga sudah mengemas 2 assist bagi Juku Eja.
Jafri Sastra (Persipura)
Posisi pelatih terbaik pekan ke-11 TSC 2016 pantas menjadi milik pelatih asal Padang ini. Jafri berhasil membawa Persipura menang telak di kandang Borneo FC.
Hebatnya lagi, kemenangan besar itu diraih Persipura tanpa kehadiran dua pemain pilar, Yoo Jae-hoon dan kapten tim, Boaz Solossa. Hasil positif di kandang lawan itu menjadi bukti Jafri bisa menjaga keseimbangan tim tanpa Jae-hoon dan Boaz.