Bola.com, Jakarta - Dua perenang, Glenn Victor Sutanto dan Yessy Yosaputra, terpilih mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Agustus 2016. Mereka berangkat ke Brasil dengan menggunakan jatah wildcard.
Kesempatan emas bagi Glenn dan Yessi untuk bisa mencicipi megahnya multievent empat tahun tersebut harus melewati jalan berliku. Bahkan penunjukkan Glenn melalui perdebatan sengit di antara pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Baca Juga
PRSI awalnya ingin meloloskan atlet ke Olimpiade lewat jalur kualifikasi. Sayang, upaya itu gagal karena para atlet renang Merah Putih gagal menembus limit A Olimpiade. Beruntung FINA memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk mengajukan satu nama perenang putra dan putri lewat jalur wildcard. Pemiihan perenang putra berjalan alot. Ada dua pilihan sulit: Glenn Victor dan I Gede Siman Sudartawa. Lewat negosiasi yang alot, Glenn akhirnya terpilih
Mengingat dua perenang Indonesia hanya menggunakan jalur wildcard, sang pelatih Albert Sutanto tak memberikan target khusus. Bisa mencuri perhatian pada babak awal pun sudah menjadi prestasi tersendiri. Faktanya, tak mudah bersaing dengan para rival yang lolos melalui kualifikasi A.
Tak heran, Albert menilai Olimpiade ini hanya akan menjadi tempat mencari pengalaman baru bagi Glenn dan Yessy. Dia cuma berharap kedua perenang tersebut bisa memperbaiki catatan waktu mereka.
Lantas bagaimana sosok Glenn Victor dan Yessy Yosputra? Bagaimana pula sepak terjang mereka selama ini? Berikut ini sedikit profil mengenai dua pejuang Indonesia di kolam renang Olimpiade 2016 itu:
Yessy Venisia Yosaputra
Yessy Venisia Yosaputra
Yessy Yosaputra merupakan salah satu atlet renang berbakat yang dimiliki Indonesia. Dengan usia baru 21 tahun, beberapa prestasi pernah dia torehkan di arena kolam renang.
Yang mungkin tak akan dilupakan mojang asal Bandung ini adalah medali emas pada ajang SEA Games 2011 di Palembang. Ketika itu, dia tak hanya meraih medali emas, tetapi juga memecahkan rekor SEA Games pada nomor 200 meter gaya punggung.
Yessi menorehkan waktu 2 menit 15,73 detik. Catatan waktu itu lebih baik daripada pemegang rekor sebelumnya, Akiko Thomson, dari Filipina yang membukukan catatan waktu 2 menit 16,76 detik.
Selain medali emas SEA Games 2011, Yessy juga pernah merebut medali perak pada nomor 200 meter gaya punggung PON 2008 Kalimantan Timur dan medali perak pada nomor 10.000 meter Asian Beach Games 2010 Oman.
Namun, siapa sangka Yessy awalnya tak berniat menjadi atlet renang. Namun, akibat sering diajak orang tua ke kolam renang, atlet kelahiran 27 Agustus 1994 tersebut akhirnya merintis karier menjadi seorang perenang. Keputusan itu kini juga mengantarnya mencicipi pesta olahraga terbesar sejagat, olimpiade.
Glenn Victor Sutanto
Glenn Victor Sutanto
Penunjukkan Glenn Victor Sutanto sebenarnya cukup mengejutkan. Awalnya PRSI menyodorkan nama I Gede Siman Sudartawa untuk menerima tiket wildcard ke Olimpiade 2016.
Namun, Glenn akhirnya mendapat kesempatan membela Merah Putih pada ajang empat tahunan tersebut karena rankingnya di Federasi Renang Internasional (FINA) lebih tinggi ketimbang Siman. "Saya resmi mewakili Indonesia untuk Olimpiade 2016. Kadang dalam hidup saya tak berjalan seperti yang direncanakan, tapi itu pasti sesuai dengan rencana Tuhan," tulis Glenn pada akun resmi Instagram miliknya, belum lama ini.
Jelas itu bukan satu-satunya alasan. Dengan usia yang terbilang muda, atlet asal Bandung, Jawa Barat, ini diharapkan bisa menimba pengalaman berharga di Rio de Janeiro nanti. Tentunya, PRSI berharap Glenn akan menjadi andalan pada ajang-ajang berikutnya.
Meski terbilang muda, Glenn bukan tanpa prestasi. Pada ajang SEA Games 2007, dia memperoleh dua medali perak. Pertama dari nomor perseorangan 100 meter gaya punggung. Lalu medali lainnya direbut pada nomor 4 x 100 meter Medley Relay. Saat itu dia tampil bahu membahu dengan dengan Richard Sam Bera, Herry Yudhianto dan Andi Wibowo.
Dua tahun berselang pada ajang yang sama, Glenn mampu meraih medali emas nomor perseorangan 100 meter gaya punggung. Sementara pada ajang Hong Kong Terbuka pada tahun 2010, dia bahkan mengantongi dua medali emas.
Namun siapa sangka Glenn awalnya justru menggeluti tenis. Berkat pengaruh teman-temannya, Glenn akhirnya beralih hobi. Pada usia 10 tahun, atlet kelahiran 7 November 1989 tersebut mulai fokus merintis karier sebagai atlet renang. Pilihan tersebut tak salah. Glenn tumbuh menjadi perenang berbakat dan menjadi andalan Indonesia di berbagai turnamen.