PSM Kalah, Robert Rene Alberts Tuding TSC 2016 Diatur Mafia!

oleh Ario YosiaAbdi Satria diperbarui 20 Jul 2016, 20:00 WIB
Robert Rene Alberts, PSM merasa dicurangi wasit. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Bangkalan - Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts meluapkan kekesalannya seusai Tim Juku Eja menelan kekalahan telak dari Madura United dengan skor 4-1 pada pekan ke-11 Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (20/7/2016). Ia menuding ada mafia bermain.

"Hasil akhir pertandingan ini sudah diatur seseorang. Perjuangan para pemain terasa sia-sia karena semua sudah diatur," ungkap Robert Rene Alberts emosional.

Arsitek asal Belanda tersebut gusar dengan wasit yang memimpin laga. Tim Juku Eja sempat unggul terlebih dahulu lewat lesakan gol M. Rahmat pada menit ke-53.

Advertisement

Namun, secara kontroversial dua menit pasca gol tersebut, PSM justru terkena hukuman penalti. Wasit Dodi Setia Purnama menganggap bek PSM, Ardan Aras  menahan bola dengan lengan.

Padahal, dalam tayangan ulang, Ardan Aras menahan bola dengan dada. Penalti yang diberikan sang pengadil mampu dikonversi menjadi gol  oleh Pablo Rodriguez pada menit ke-60.

Delapan  menit berselang, Pablo mencetak gol keduanya melalui titik penalti pada  menit ke-70. Keunggulan 2-1 membuat Madura United kian bersemangat menambah gol.

Hasilnya, dua gol tambahan dicetak melalui Erick Weeks pada menit ke-77 dan Slamet Nurcahyo pada menit ke-82. Skor akhir menjadi 4-1 untuk kemenangan MU.

Robert menyebut mental anak-asuhnya ambruk begitu pengadil menunjuk titik putih yang memberi keuntungan buat Madura United. "Kasihan mereka, sudah berjuang sekuat tenaga tapi dimentahkan oleh wasit. Kompetisi TSC sudah diatur. Hal ini tidak bisa didiamkan," ujar mantan pelatih Arema tersebut.

"Wasit tidak berlaku adil. Pemain PSM tidak bisa enjoy menjalani pertandingan. Tidak ada pertandingan hari ini, karena sudah diatur oleh seseorang. Saya tidak tahu siapa mereka, tapi intinya ada mafia di TSC!" tambah Robert Rene Alberts.

2 dari 2 halaman

Juku Eja Kian Terpuruk

Rahmat Syamsuddin (kiri), sempat membuat PSM unggul atas Madura United sebelum mencuat penalti kontroversial. (Bola.com/Abdi Satria)

Kekalahan ini membuat posisi PSM Makassar kian tersudut di jajaran papan bawah. Ferdinand Sinaga cs. kini berada di posisi 15 dengan koleksi 10 poin dari 11 pertandingan.

Buat Robert Rene Alberts kekalahan ini menambah panjang deretan hasil buruk yang ia dapat setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala PSM. Ia menggantikan Luciano Leandro di awal musim.

Di tangan Robert PSM bukan justru membaik malah semakin terpuruk. Tim Ayam Jantan dari Timur kalah empat kali beruntun dari Arema 0-1, Sriwijaya FC 0-1, Pusamania Borneo FC 0-2, Persib 2-3.

PSM baru menang sekali, yakni saat menjamu Persiba Balikpapan dengan skor 3-2 pada akhir pekan lalu.

Sejak mendarat di Makassar, Roberts langsung mencoret satu per satu pemain aisng PSM. Tim legendaris dari kompetisi perserikatan tersebut hanya memaksimalkan pemain-pemain lokal.

Komentarnya yang menyebut berencana melakukan cuci gudang pemain meresahkan mayoritas anggota skuat. Para pemain yang merasa terancam bermain tidak lepas karena tegang takut dicoret seusai putaran pertama kompetisi.

Robert berkilah ia sulit mendongkrak performa Tim Juku Eja karena pemain yang ada bukan pilihannya. "Pelan-pelan kami akan bangkit. Kedatangan sejumlah pemain baru yang sesuai dengan gaya permainan yang saya inginkan akan membawa perubahan," ungkap pelatih yang sebelumnya menukangi tim Malaysia, Serawak FA itu.