Bola.com, Jakarta - Asosiasi Cabang PSSI Jakarta Pusat bersiap untuk menggelar kompetisi internal pada bulan September mendatang. Kompetisi internal yang diikuti oleh klub-klub anggota Persija Jakarta nantinya dimulai dengan kompetisi usia dini. Diharapkan lewat kompetisi ini ada pemain-pemain belia yang bisa direkrut Tim Macan Kemayoran.
Ketua Umum Ascab PSSI Jakarta Pusat, Budiman Dalimunthe, menerangkan bahwa rangkaian kompetisi internal akan dimulai dengan kompetisi usia muda terlebih dahulu. Budiman menerangkan bahwa, kompetisi tersebut juga sebagai wadah pemain untuk mengikuti seleksi pemain bagi Persija dan Persija Muda (klub satelit yang berlaga di Liga Nusantara).
Baca Juga
“Kami mulai dulu kompetisi internal untuk U-15. Lalu nanti berlanjut ke U-17, U-21 dan senior. Jadi berjenjang saja kompetisinya. Usia muda nantinya juga bisa digunakan untuk seleksi pemain Persija Muda atau pun Persija di TSC,” ujar Budiman, yang berposisi sebagai Sekertaris Umum Persija kepada Bola.com pada Jumat (22/7/2016).
Peraturan baru pun tampaknya akan digunakan untuk kompetisi senior yang mencakup Divisi Utama dan Divisi 1. Selain ada pembatasan usia menjadi U-23, kompetisi tersebut rencananya akan dipecah menjadi tiga divisi dengan sistem tandang kandang.
“Selain untuk pembinaan sepak bola Jakarta, nantinya tiap Divisi akan dikurangi menjadi 10 tim saja. Agar lebih kompetitif, bisa saja digunakan sistem kandang dan tandang,” lanjut pria yang aktif mengurus klub internal Persija, PS Menteng Yunior itu.
Kompetisi senior, Divisi Utama dan Divisi 1 direncanakan akan berjalan setelah kompetisi usia muda berakhir. Semua kegiatan kompetisi Ascab nantinya akan berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Ascab Jakarta Pusat menilai serius kompetisi Internal. Sebagai wadah amatir sepak bola di Jakarta yang terhubung lagsung dengan Persija. Ascab Jakarta Pusat ingin kembali menggairahkan sepak bola ibu kota dengan kembali banyak menyumbangkan pemain bagi Macan Kemayoran seperti pada era perserikatan dulu.
Persija meraih sembilan gelar juara perserikatan dengan mengandalkan pemain-pemain cetakan sendiri.Jika kompetisi internal Persija bisa memproduksi pemain secara rutin, klub tidak perlu belanja pemain mahal lagi.