Bola.com, Malang - Bagi pesepak bola profesional, bermain menghadapi mantan klub selalu memunculkan motivasi tersendiri. Hal itu juga yang dirasakan pemain sayap Arema, Antony Putro Nugroho.
Saat Arema menjalani laga kandang pekan ke-12 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo melawan Barito Putera, Selasa (26/7/2016), pemain 22 tahun itu berhasrat mendapat kesempatan tampil.
Yang menarik, Antony akan sejenak melupakan utang budinya terhadap Barito. Pada 2015, pemain asal Bantul, DIY, itu mengalami cedera lutut parah ketika masih berkostum Barito.
Cedera terjadi saat Barito bertandang melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, 7 April 2015. Dia berbenturan keras dengan Kurnia Meiga dan tidak bisa berjalan normal.
Baca Juga
Beberapa hari setelahnya, manajemen Barito menanggung biaya operasi lututnya di Jakarta yang mencapai ratusan juta rupiah. Artinya, perhatian besar diberikan Barito terhadapnya karena Antoni memang cedera saat berjuang di lapangan untuk tim berjulukan Laskar Antasari tersebut.
Hal inilah yang sempat menghiasai pikirannya jelang pertemuan Arema dengan Barito di TSC 2016. "Tapi, saya harus professional. Saya pindah ke Arema juga setelah pamit baik-baik ke manajemen Barito," kata mantan pemain timnas U-22 ini.
Sebelum bergabung dengan Arema, Antony sebenarnya masih ditahan manajemen Barito. Tetapi, mantan pemain Persisam Putra Samarinda itu memilih gabung Arema mengikuti jejak pelatih Milomir Seslija.
Peluangnya untuk main melawan mantan klub, sangat terbuka besok karena dua pertandingan sebelumnya, saat melawan Persela Lamongan (18/7/2016) dan Perseru Serui (22/7/2016), Antony tampil sebagai starter dan tampil bagus.
Khusus melawan Barito, Antony juga punya modal karena dia tahu karakter bermain mantan rekannya. "Saya memang jarang melihat permainan Barito sekarang. Tapi, saya mengerti kekuatan Barito Putera karena masih banyak pemain musim lalu yang bertahan," katanya.
Namun Antony enggan menyebutkan secara spesifik apa kelebihan dan kelemahan mantan klubnya itu. "Kalau masalah itu, coach Milo yang lebih tahu," imbuh jebolan SAD Uruguay itu.