Tim yang Berisikan Atlet Pengungsi Bakal Meriahkan Olimpiade Rio

oleh Arinaldo Habib Pratama diperbarui 29 Jul 2016, 18:35 WIB
Yusra Mardini, salah satu atlet pengungsi daerah konflik yang tengah dipertimbangkan tampil bersama pengungsi lainnya dalam satu tim pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. (Bola.com/Instagram)

Bola.com, Rio de Janeiro - Untuk pertama kalinya, para pengungsi dari daerah konflik akan bertanding dalam satu tim pada ajang Olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) tengah merencanakan pembentukan tim bernama Refugee Olympic Team (ROT) yang akan diisi atlet yang merupakan pengungsi dari daerah konflik untuk tampil pada Olimpiade Rio de Janiero 2016.

Advertisement

Presiden IOC, Thomas Bach, berharap akan ada 5 hingga 10 atlet berpartisipasi dalam tim ini. “Kami ingin mengirimkan harapan kepada para pengungsi di daerah konflik," sebut Bach seperti dikutip The National, Jumat (29/7/2016).

"Para pengungsi ini tidak punya rumah. Kami ingin memberikan mereka rumah di perumahan atlet bersama wakil dari negara lainnya. Ini juga menjadi upaya untuk mengingatkan komunitas internasional bahwa para pengungsi ini juga manusia seperti kita. Para atlet ini akan menunjukkan meskipun mereka baru saja melalui tragedi di depan mata, mereka bisa berkontribusi bagi masyarakat melalui semangat dan keahlian mereka," tambahnya.

Ada 23 kandidat yang akan masuk dalam ROT. Mereka berasal dari Sudan Selatan, Ethiopia, Uganda, Kongo, Rwanda, Burundi, dan Mali. Ada beberapa kandidat juga yang berasal dari Iran, Irak dan Suriah. Mereka direncanakan bakal tampil pada cabang olahraga renang, judo, taekwondo, dan menembak.

IOC sudah mempublikasikan tiga nama yang masuk pertimbangan mereka, yaitu Yusra Mardini (perenang asal Suriah), Raheleh Asemani (taekwondo asal Iran), dan Pppole Misenga (atlet judo asal Kongo). Saat ini, Mardini tengah berlatih di Jerman, sementara Asemani menempa diri di Belgia. Sedangkan Misenga mematangkan persiapa di Brasil.

Yusra Mardini merupakan pengungsi asal Suriah yang mencoba kabur ke Yunani melalui laut Aegean. Bersama sang adik, Sarah, Yusra kemudian berhasil mencapai Jerman dan mendapatkan bantuan dari organisasi kemanusiaan setempat. Setelah itu, keduanya ikut latihan di bawah naungan Federasi Renang Jerman.

Sedangkan, Popole Misenga meninggalkan Kongo tiga tahun lalu dan mendapatkan suaka politik di Brasil. Pada saat Piala Dunia Judo tahun 2013 di Rio, dia sudah mulai berlatih dengan Federasi Judo Brasil.

"Saya sudah terlalu banyak melihat perang," kata Misenga kepada The Guardian. "Saat ini saya ingin mempersembahkan medali untuk pengungsi perang."

Berikut ini daftar delegasi atlet pengungsi di Olimpiade Rio:

Rami Anis
Negara asal: Suriah
Negara NOC: Belgia
Cabang olahraga: Renang

Yiech Pur Biel
Negara asal: Sudan Selatan
Negara NOC: Kenya
Cabang: Atletik

James Nyang Chiengjiek
Negara asal: Sudan Selatan
Negara NOC: Kenya
Cabang: Atletik

Yonas Kinde
Negara asal: Ethiopia
Negara NOC: Luksembourg
Cabang: Atletik

Anjelina Nada Lohalith
Negara asal: Sudan Selatan
Negara NOC: Kenya
Cabang: Atletik

Rose Nathike Lokonyen
Negara asal: Sudan Selatan
Negara NOC: Kenya
Cabang: Atletik

Paulo Amotun Lokoro
Negara asal: Sudan Selatan
Negara NOC: Kenya
Cabang: Atletik

Yolande Bukasa Mabika
Negara asal: Republik Kongo
Negara NOC: Brazil
Cabang: Judo

Yusra Mardini
Negara asal: Suriah
Negara NOC: Jerman
Cabang: Renang

Popole Misenga
Negara asal: Republik Kongo
Negara NOC: Brasil
Cabang: Judo