Luapan Perasaan Luciano Leandro usai PSM Kalah Lagi di Makassar

oleh Abdi Satria diperbarui 26 Jul 2016, 11:45 WIB
Luciano Leandro angkat bicara setelah mengetahui tim yang pernah dilatihnya itu kalah lagi di kandang sendiri. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Makassar - Mantan pelatih PSM Makassar, Luciano Leandro, mengaku sedih mantan asuhannya ditekuk Bhayangkara Surabaya United 1-2 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin pada pekan ke-12 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Senin (25/7/2016).

"Sebagai mantan pemain PSM, saya sedih mendengar Stadion AMM kembali jadi ladang poin buat lawan. Dulu, bagi kami haram buat tim lawan menang di Makassar," ujar Luciano kepada Bola.com, Selasa (26/7/2016).

Menurut Luciano, apa yang terjadi di PSM saat ini bukan murni kesalahan Robert Alberts sebagai pelatih. Di mata legenda hidup PSM ini, manajemen juga harus bertanggungjawab. Dia merujuk pengalamannya selama menangani PSM hanya dalam tiga partai di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

"Kalau ada anggapan materi pemain PSM saat itu adalah pilihan saya, itu salah besar. Cuma Alex Silva, pemain yang betul-betul pilihan saya," tegas Luciano.

Advertisement

Saat itu, lanjut Luciano, dirinya menerima keputusan terkait pemain semata karena melihat kondisi keuangan manajemen PSM.

"Mungkin kelemahan saya adalah menerima apa pun keputusan dan janji manajemen terkait pemain. Itu semata karena saya adalah mantan pemain PSM dan cinta klub ini. Saya ingin mengangkat prestasi tim dengan materi yang disediakan manajemen," papar Luciano, yang terpaksa memulangkan dua pemain asing bawaannya dari Brasil, Carlos Eduardo dan Jean Dutra.

Luciano Leandro saat memimpin PSM Makassar. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Luciano mengaku akhirnya harus memendam kecewa karena di saat dia mulai membangun tim dengan mayoritas pemain bukan pilihannya, dia merasa tidak mendapat dukungan dari manajemen dan suporter PSM.

"Terus terang saat itu, saya merasa tidak bisa bekerja dengan tenang karena kritik terus berdatangan meski tim baru dalam tahap persiapan dan uji coba," tuturnya.

Luciano dipecat PSM setelah Juku Eja menelan kekalahan dari tuan rumah Perseru Serui 0-1 pada pekan ketiga TSC 2016 (16/5/2016). Sebelumnya, PSM kalah 1-2 dari Semen Padang di Padang (29/4/2016) dan menang atas Persela Lamongan 2-1 di Makassar (7/5/2016).

Sebaliknya, posisi Robert tetap aman meski bersama pelatih asal Belanda ini, PSM sudah menelan enam kekalahan dari tujuh partai. Termasuk tiga di antaranya di kandang sendiri, Stadion AMM. Robert tetap melenggang dengan alasan materi sekarang bukan pemain pilihannya.

Tidak seperti Luciano yang harus memulangkan pemain bawaannya, Robert malah dengan mulus membawa empat pemainnya, Kwon Jun (Korea Selatan), Luis Ricardo (Brasil), Willem Pluim dan Ronald Hikspoors (Belanda) ke manajemen PSM untuk tanda tangan kontrak meski mereka baru bisa tampil di putaran kedua nanti.

Luciano berharap bersama Robert, PSM Makassar bisa bangkit. "Semoga kebebasan dan wewenang penuh sebagai pelatih yang diberikan manajemen dijawab Robert dengan prestasi," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.