Bola.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum KOI, Muddai Madang, optimistis atlet Indonesia bisa mempersembahkan medali emas pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Jika berhasil, hal itu bisa menjadi obat pelipur lara setelah gagal pada empat tahun lalu.
Setelah terus meraih minimal satu medali emas sejak Olimpiade Barcelona 1992, prestasi Indonesia terhenti pada Olimpiade London 2012. Saat itu, tim Merah Putih hanya meraih satu perak dan satu perunggu yang dihasilkan melalui cabang angkat besi.
Baca Juga
Pada perhelatan multicabang tahun ini, Indonesia menyertakan 28 atlet dari tujuh cabang. Bulutangkis dan angkat besi menjadi cabang yang difavoritkan bisa menghasilkan medali emas untuk Indonesia.
"Saya yakin Indonesia bisa mendapatkan medali emas," tegas Muddai saat pelepasan atlet atletik dan panahan di Kantor KOI, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
"Pada hari ini, kami akan memberangkatkan beberapa atlet menuju Rio de Janeiro. Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia. Semoga, atlet-atlet bangsa bisa berjuang dan menghasilkan prestasi membanggakan," lanjut Muddai.
Muddai menambahkan para atlet bakal fokus penuh pada Olimpiade 2016. Meski demikian, para atlet dituntut untuk lebih waspada dengan situasi yang akan terjadi di Brasil. Ada kabar miring mengenai faktor keamanan serta virus Zika yang terjadi di sana.
"Pesan dari saya, anak-anak jangan takut soal rumor yang sedang berkembang di Brasil. Namun, mereka juga perlu waspada. Kalaupun ingin keluar dari perkampungan atlet, sebaiknya ramai-ramai," kata Muddai.
Pada kesempatan yang sama, Deputi IV Bidang Olahraga dan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, membeberkan bonus yang bakal diterima jika ada atlet Indonesia meraih medali di Olimpiade 2016.
"Sekarang, kami menyiapkan Rp 5 miliar untuk peraih medali emas, Rp 2 miliar untuk perak, dan Rp 1 miliar untuk perunggu. Semua diberikan secara tunai. Atlet peraih emas bahkan dapat dana kesejahteraan hari tua sebesar Rp 20 juta per bulan sejak pensiun hingga akhir hayatnya nanti," janji Gatot.