Pembangunan Kampung Atlet Olimpiade Menyimpan Masalah

oleh Arinaldo Habib Pratama diperbarui 29 Jul 2016, 22:05 WIB
Pembangunan fasilitas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ternyata menyimpan masalah. (Reuters/Ricardo Moraer)

Bola.com, Rio de Janeiro - Pembangunan sarana dan prasarana Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ternyata menyimpan masalah.  Pengawas pembangunan kampung atlet di Rio de Janeiro, Raul Vital, mengungkapkan ada 11 pekerja yang meninggal dunia selama proses pembangunan. 

Advertisement

Menurutnya, peristiwa ini terjadi karena perencanaan yang buruk. "Ada masalah pada manajemen dan perencanaan," jelasnya kepada The Guardian, Jumat (29/7/2016). "Sebelas orang meninggal karena kurangnya standar keamanan karena pembangunan yang harus dipercepat."

Dia menegaskan sama sekali tidak menerima laporan yang dikeluarkan pemerintah kota Rio de Janeiro terkait jumlah pekerja yang tewas. Bahkan, mereka mengklaim tidak ada pekerja tewas.

Kontroversi soal meninggalnya sejumlah pekerja mulai muncul ke permukaan setelah ditundanya pembukaan jalur subway di Rio. Kabarnya penundaan ini karena sedang berlangsung investigasi pasca-tewasnya dua pekerja pada proyek kereta bawah tanah tersebut.

Media setempat memberitakan dua pekerja, Abraham de Almeide dan Gerson de Souza meninggal dengan alasan yang berbeda. Abraham mengembuskan napas terakhir karena terkena sengatan listrik. Sementara Gerson terhimpit truk dan mesin derek

Pengawas proyek dan inspeksi dari Kementerian Tenaga Kerja, Elaine Castillo, mengaku telah menemukan 1.715 pelanggaran yang berkaitan dengan pelanggaran kerja. "Ini sangat tidak biasa," sebut Castillo.

"Kota Rio di bawah Walikota Eduardo Paes tidak memiliki kepedulian terhadap keselamatan kerja, dan hanya peduli pada hasil kerja. Paes mungkin melihat kami sebagai musuh, karena kami terus menerus menghentikan proyek yang mengabaikan keselamatan kerja," tambahnya.

Sementara itu, Walikota Rio, Eduardo Paes, menganggap bahwa laporan Castillo terkait pekerja yang tewas tidak terkait dengan proyek Olimpiade. Selain itu dia mengklaim lokasi meninggalnya para pekerja berada di bawah tanggung jawab pemerintah pusat, bukan pemerintah kota.