Bola.com, Jakarta - Olimpiade menjadi ajang berkumpulnya atlet-atlet terbaik berbagai cabang dari lebih dari 200 negara di dunia. Bagi para atlet, Olimpiade kerap dianggap sebagai pencapaian tertinggi, tempat perjuangan selama bertahun-tahun dipertaruhkan.
Baca Juga
Tak heran, banyak momen-momen menarik yang layak ditunggu, termasuk pada Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro. Ada beberapa rivalitas panas antar-individu maupun tim yang sayang untuk dilewatkan, sebut saja di cabang sepak bola, bulutangkis, lari, hingga renang.
Dalam rivalitas ini, yang dibidik tak melulu soal prestasi. Tapi kadang juga terselip pertaruhan harga diri dan gengsi. Sebut saja persaingan tim sepak bola Brasil dan Argentina. Persaingan kedua negara itu tak hanya terjadi di ajang Olimpiade, tapi juga di kancah lain seperti Piala Dunia maupun Copa Amerika. Pertemuan kedua tim ini tak pernah lepas dari drama-drama menarik, maupun bumbu dari luar lapangan.
Sedangkan di cabang bulutangkis ada dua pemain senior yang bertanding, Lin Dan serta Lee Chong Wei. Namun, kehadiran pemain seperti Chen Long dan Viktor Axelsen tak bisa diabaikan. Namun, tetap saja perhatian utama tercurah pada sosok Lee Chong Wei dan Super Dan.
Lalu, di cabang apa lagi yang berpotensi menyuguhkan persaingan sengit, baik prestasi maupun gengsi?
Berikut ini 4 persaingan yang mungkin paling ditunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016:
1
Brazil Vs Argentina (Sepak Bola Pria)
Dalam urusan sepak bola, rivalitas Brasil versus Argentina banyak menghadirkan banyak cerita. Kedua negara ini seperti sudah ditakdirkan bakal selalu bersaing sengit.
Sejauh ini Brasil lebih banyak memenangi medali olimpiade dibandingkan Argentina. Brazil sudah mengantongi 5 medali yang terdiri atas 3 medali perak yang mereka dapatkan pada 1984, 1988, dan 2012, serta 2 medali perunggu pada 1996 dan 2008. Namun, sebanyak apapun medali yang didapat, faktanya Brasil belum pernah merebut medali emas!
Nasib Argentina setali tiga uang. Mereka juga belum pernah merasakan medali olimpiade yang dikalungkan ke leher masing-masing pemain.
Neymar, yang juga ikut dalam skuat Olimpiade kali ini, punya beban berat untuk mengakhiri penantian tim putra Brasil untuk memenangi medali emas olimpiade. Tim Brasil diuntungkan dengan ketidakhadiran Messi (karena sudah pensiun dari timnas) ke skuat Argentina yang dilatih oleh Angel Correa.
Brasil akan bermain di Grup A yang diisi Afrika Selatan, Irak, dan Denmark. Sedangkan Argentina tergabung di Grup D, yang terdiri atas Honduras, Aljazair, dan Portugal. Jika salah satu tim tidak berhati-hati pada fase grup, pertandingan idaman ini tidak akan terjadi pada Olimpiade kali ini.
2
Lin Dan Vs Lee Chong Wei (Bulutangkis)
Selama satu dekade terakhir, tak ada partai yang lebih menyedot perhatian daripada bentrok Lee Chong Wei versus Lin Dan, dan mereka berdua sama-sama punya fans fanatik. Total keduanya sudah bertemu sebanyak 35 kali. Super Dan sangat superior, memenangi 25 pertandingan di antaranya. Chong Wei hanya mampu menang 10 kali.
Status Lin Dan adalah pengoleksi dua emas Olimpiade, lima gelar Kejuaraan Dunia, dan lima titel All England. Belum lagi gelar-gelar super series dan grand prix lainnya.
Sedangkan apa yang diraih Lee Chong Wei juga tak kalah mentereng. Pebulutangkis berusia 32 tahun ini pernah menguasai ranking satu dunia selama 199 pekan berturut-turut, mulai 21 Agustus 2008 hingga 14 Juni 2012. Total lebih dari 50 titel yang diraihnya di lapangan bulutangkis, mulai lever super series, grand prix gold, dan grand prix. Chong Wei juga berstatus dua kali runner up Olimpiade.
Lagipula, kali ini Lee Chong Wei akan membawa tugas yang berat pada Olimpiade Rio, yakni melepaskan medali emas dari Lin Dan. Lin Dan sudah mempertahankan medali emas selama dua Olimpiade, yakni Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Lee Chong Wei hampir saja melepaskan medali emas itu dari Lin Dan, namun sayang dia kalah dari pebulutangkis China tersebut di final Olimpiade London 2012.
3
Michael Phelps Vs Chad le Clos (Renang)
Dominasi Phelp di cabang renang tidak perlu diragukan. Total, dia sudah mengantongi 22 medali di ajang Olimpiade. Sebanyak 18 medali di antaranya merupakan emas. Tak diragukan, Phelps adalah salah satu atlet tersukses dalam sejarah olimpiade.
Bahkan pada 2008, perenang Amerika Serikat ini memecahkan rekor dunia sebagai atlet dengan koleksi delapan medali emas dalam sebuah olimpiade. Dominasinya di kolam renang olimpiade benar-benar tak terbantahkan.
Gaya kupu-kupu merupakan teritorinya. Medali emas pada nomor gaya kupu-kupu 100 meter dan 200 meter dimenanginya pada Olimpiade 2004 dan 2008. Pada Olimpiade London 2012, dia mengamankan emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, dan perak di nomor 200 meter.
Namun, Olimpiade kali ini tidak akan mudah bagi Phelps menyusul kemunculan sosok perenang dari Afrika Selatan, Chad le Clos. Dialah yang berhasil mengalahkan Phelps pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu di London dan merebut emas yang sudah didapatkan Phelp pada saat Olimpiade Beijing, sekaligus memecahkan rekor waktu tercepatnya yakni 1 menit 51,51 detik, yang sudah dipertahankan Phelp pada tahun 2009, tepatnya pada event kejuaraan Dunia.
4
Usain Bolt vs Justin Gatlin (Atletik)
Usain Bolt sudah menyatakan niatnya pensiun tahun depan dan menjadikan Olimpiade Rio sebagai yang terakhir. Pada event yang bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-30 ini, Usain Bolt bertekad merebut tiga medali emas pada nomor berbeda, seperti yang dilakukannya pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Dia sekaligus mengukuhkan diri sebagai salah satu atlet atletik terhebat sepanjang masa.
Namun, Justin Gatlin, saingan terberatnya asal Amerika Serikat, sudah berjanji untuk mengalahkannya di ajang terakhirnya tersebut. Bolt berhasil mengalahkannya pada Olimpiade Beijing 2012, dan pada saat itu Gatlin hanya memenangkan medali perunggu. Namun, Gatlin berhasil mengalahkan Bolt pada 2015, tepatnya pada event Rome Diamond League. Catatan waktu Justin, 9,75 detik, berhasil mengalahkan rekor Bolt yang waktu itu finis dengan catatan waktu 9,76 detik.
Sumber: Berbagai Sumber