Bola.com, Jakarta - Dalam usia 23 tahun, Rio Haryanto sudah mengukir sejarah. Pemuda asal Solo, Jawa Tengah, itu menjadi pebalap Indonesia pertama yang tampil di ajang Formula 1 (F1)
Jalan Rio untuk mewujudkan mimpi menjadi pebalap F1 tak mudah. Putra pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati itu mesti bekerja keras dan melalui perjalanan panjang untuk sampai ke ajang yang dianggap sebagai puncak lomba balap mobil kursi tunggal tersebut.
Baca Juga
"Saya tak pernah menyangka bisa tampil di F1. Apalagi saya bukan hanya mewakili Indonesia, tapi juga Asia Tenggara," kata Rio dalam wawancara dengan CNN, Jumat (5/8/2016).
Butuh waktu delapan tahun bagi Rio untuk bisa menembus F1 sejak debut sebagai pebalap profesional. Setelah empat musim berkiprah di ajang GP2 Series, Rio akhirnya mendapat kesempatan mencicipi lomba jet darat bersama tim Manor Racing pada musim 2016. "Setelah membalap bertahun-tahun, mimpi saya akhirnya jadi kenyataan. Menjadi pebalap F1 rasanya sangat luar biasa," ujar Rio.
Rio mengungkapkan dirinya tak akan bisa tampil di F1 tanpa dukungan pemerintah. Untuk mendapatkan kursi di Manor, Rio didukung penuh oleh perusahaan energi pelat merah, Pertamina.
"Terima kasih saja tak cukup untuk membalas dukungan dari pemerintah Indonesia. Tanpa dukungan mereka, mustahil saya bisa tampil di F1. Pasalnya, untuk masuk ke F1 seorang pebalap bukan cuma harus punya talenta, tapi juga sokongan finansial," kata Rio.
Tak hanya pemerintah, dukungan dari fans juga tak dilupakan pengidola Ayrton Senna tersebut. Sebelum masuk F1, Rio memang sudah punya banyak fans.
Namun, jumlah penggemar pemuda berparas tampan itu semakin bertambah setelah menjadi pebalap F1. Dukungan untuk Rio tak cuma mengalir dari Indonesia, tapi juga warga Indonesia yang berdomisili di negara tempat balapan F1 berlangsung.
"Sekarang saya mulai terbiasa dengan sambutan fans. Jujur saya menikmatinya. Saya senang melihat banyak orang yang mendukung saya. Apalagi kalau bisa bertatap muka langsung dengan mereka, baik untuk berbincang atau sekadar berfoto bersama," tutur Rio Haryanto.
2
Meski kehidupannya sudah berubah drastis menjadi bak selebritas, kepribadian Rio tak berubah. Dia tetap menjadi sosok yang ramah, bersahaja, dan religius. Hal itu terlihat dari ritualnya sebelum balapan.
"Setelah memakai baju balap sebelum balapan, saya biasanya meluangkan waktu selama lima menit untuk berdoa sendirian di ruangan. Setelah itu, baru saya fokus pada balapan," kata Rio.
Bertambahnya pendukung Rio tentu tak lepas dari performa apiknya pada paruh pertama F1 2016. Di luar perkiraan banyak orang, dia mampu memberikan perlawanan kepada rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Meski perjalanan Rio masih sangat jauh, dia tetap bermimpi suatu saat nanti bisa menjadi juara dunia F1.
"Untuk menjadi juara dunia F1 tak mudah dan butuh waktu selama bertahun-tahun. Apalagi mobil dan tim jadi pembeda di F1. Kini saya ada di tim kecil. Saya akan memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar sebelum naik ke tim bagus dan bertarung merebut gelar," kata Rio.
Sebagai pebalap yang sudah berhasil mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, Rio kini menjadi sosok panutan bagi pebalap Indonesia. Dia pun tak segan membagi ilmu buat para pebalap junior yang ingin mengikuti jejaknya.
"Saran saya kepada pebalap muda Indonesia adalah kalian harus punya mimpi. Semua orang sukses di dunia ini bisa sukses karena punya mimpi. Jika percaya pada mimpi tersebut dan bekerja keras, kalian pasti bisa menggapainya," kata Rio.
Lantas siapa idola mantan pebalap GP2 tersebut saat ini? Rio menunjuk pebalap Mercedes, Lewis Hamilton. Dia menyebut tiga kali juara dunia F1 itu sebagai pebalap yang lengkap.
"Lewis tampil bagus dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, dia juga mampu mengelola kehidupannya dengan baik. Dia kadang ada di Hollywood atau di Paris untuk melakukan kegiatan di luar balapan, tapi tetap mampu menjaga performa di trek," ujar Rio Haryanto.