Sriwijaya 2 Kali Gasak PS TNI, Supardi Tak Mau Terjebak Rekor

oleh Riskha Prasetya diperbarui 06 Agu 2016, 07:00 WIB
Supardi Nasir, PS TNI bakal jadi lawan yang merepotkan bagi Sriwijaya FC. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Palembang - Sejak dibentuk pertengahan tahun lalu, PS TNI menjelma menjadi salah satu tim yang paling banyak dibicarakan oleh pecinta sepakbola nasional. Penampilan impresif dan menghibur yang disertai daya juang tinggi saat di lapangan menjadi salah satu alasannya. Sriwijaya FC yang bakal berjumpa PS TNI di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo pada Sabtu (6/8/2016) memasang kewaspadaan ekstra.

Sriwijaya FC sendiri sudah dua kali bertemu dengan PS TNI di sejumlah turnamen pengisi kevakuman kompetisi sepanjang 2015 hingga awal tahun ini. Kedua laga tersebut berhasil dimenangkan oleh Laskar Wong Kito.

Pertemuan pertama berlangsung di turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur (28/2/2016). Dalam laga perdana grup B tersebut, gol tunggal yang dicetak  Alberto Goncalves di menit 10 babak pertama berhasil membawa Laskar Wong Kito unggul tipis 1-0.

Sedangkan pertemuan kedua terjadi di turnamen Piala Bhayangkara (20/3) dan SFC  kembali berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Sempat unggul 2-0 terlebih dulu melalui Anis Nabar dan Beto Goncalves, PS TNI berhasil memperkecil kekalahan lewat tendangan Guntur Triaji di penghujung pertandingan.

Advertisement

Kapten tim SFC, Supardi Nasir mengaku tak ingin terjebak memiliki rasa kepercayaan diri berlebihan seiring hasil positif yang diraih timnya. Ia memilih melupakan hal yang sudah berlalu sekaligus fokus ke pertandingan terkini. “Benar semua orang harus belajar jadi pengalaman, namun dua kemenangan tersebut tidak bisa jadi patokan. PS TNI yang sekarang sudah berbeda dan mental pemainnya pun pasti sedang dalam kepercayaan tinggi usai menang atas Arema 2-1 akhir pekan lalu,” ungkapnya.

Menurut sang bek sayap, seluruh pertandingan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 diperlakukan bak laga final oleh skuad Sriwijaya FC. “Kami harus meraih hasil positif untuk memuluskan langkah meraih gelar juara. Semua laga pasti sulit karena seluruh tim yang berhadapan dengan SFC akan bermain dengan motivasi tinggi dan lebih dari 100 persen. Mereka selalu menganggap kami tim sebagai salah satu unggulan juara. Selama ini, kami pun cukup kesulitan melawan tim yang punya spirit lebih saat di lapangan,” ujar Supardi.

"PS TNI saya yakin seperti itu. Mereka bertanding sebagai underdog, punya hasrat kuat mengalahkan kami. Kalau kami tidak serius menghadapi mereka bahaya. Bisa-bisa kami dipermalukan di kandang sendiri," tambahnya.

Supardi tidak ingin kejadian seperti saat Sriwijaya FC bersua Persela Lamongan terjadi. Mereka hanya meraih hasil imbang 2-2 di Palembang menghadapi tim yang sepanjang musim ini berkutat di posisi buncit. "Di atas kertas banyak orang mengunggulkan kami. Tapi fakta di lapangan berbeda. Persela bermain dengan semangat juang tinggi. Kami kesulitan mengalahkan mereka," ujar pemain kelahiran Bangka, 9 April 1983 itu.