Bola.com, Jakarta Kontingen pengungsi yang berpartisipasi pada pembukaan Olimpiade Rio 2016 mendapat sambutan sangat meriah saat defile di upacara pembukaan di Stadion Maracana, Jumat (5/8/2016) malam waktu setempat atau Sabtu (6/8/2016) dini hari WIB.
Para atlet yang bergabung pada kontingen pengungsi itu baru berkumpul selama lima bulan. Tim Pengungsi Olimpiade dibentuk lima bulan silam untuk mewadahi para atlet pengungsi yang tak bisa memperkuat negara manapun. Setelah melakukan berbagai persiapan, mereka akhirnya bila melangkah dengan bangga di Stadion Maracana bersama atlet-atlet dari lebih 200 negara.
Baca Juga
Saat para atlet pengungsi memasuki stadion, penonton memberikan standing ovation. Mereka mengenakan blazer berwarna biru dan celana putih, sembari membawa bendera berlogo olimpiade. Kontingen pengungsi ini mendapat kehormatan untuk memasuki stadion di urutan dua terakhir, sebelum tuan rumah Brasil. Rose Lokonyen Nathike, yang akan mengikuti lomba lari 800 meter, memimpin kontingen ini sembari membawa bendera olimpiade.
"Sebanyak 10 atlet pengungsi bakal berpartisipasi sebagai simbol harapan pengungsi dari seluruh dunia dan untuk menarik perhatian dunia atas krisis pengungsi yang terjadi di dunia. Itulah misi di balik kehadiran mereka di Olimpiade Rio de Janeiro 2016," kata pihak IOC melalui rilis ke media.
"Para pengungsi ini tak punya rumah, tak punya tim, bendera maupun lagu kebangsaan. Kami akan menawarkan rumah di Perkampungan Atlet bersama atlet dari seluruh dunia. Ini merupakan simbol harapan bagi seluruh pengungsi dunia," kata Presiden IOC, Thomas Bach.
Anggota Tim Pengungsi Olimpiade tersebut berasal dari Suriah, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Republik Demokratik Kongo. Mereka bakal bertanding di 12 nomor dalam tiga cabang olahraga, yaitu atletik, renang, dan judo.