Bola.com, Rio de Janeiro - Olimpiade Rio de Janeiro 2016 resmi dimulai. Upacara pembukaan pesta olah raga terbesar sejagad edisi ke-31 itu digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (5/8/2016) malam waktu setempat atau Sabtu (6/8/2016) pagi WIB.
Tuan rumah Brasil berhasil membuat jutaan penonton terpesona dengan konsep brilian nan kreatif. Berbekal bujet minim, panitia penyelenggara mampu memperlihatkan tontonan fantastis. Simpel tapi intens dan penuh warna.
Baca Juga
Mengusung tema lingkungan hidup, keanekaragaman, dan perdamaian, para pengisi acara sukses menonjolkan kekayaan seni dan budaya Brasil, mulai dari Samba sampai Capoeira, plus permainan gambar 3D dari layar raksasa di lantai stadion.
Penonton dibuat terbius dengan alunan musik samba yang membuat anggota tubuh tanpa sadar ikut bergoyang mengikuti gerakan para penari seksi. Ditambah letusan kembang api, upacara pembukaan Olimpiade Rio 2016 tak ubahnya seperti festival.
Publik pun seolah lupa akan segala masalah yang muncul jelang Olimpiade, mulai dari isu kesehatan, keamananan, infrastruktur, dan politik. Olahraga menyatukan Brasil dan dunia lewat semangat Olimpiade.
"Kami bangga karena Brasil mampu membuat upacara pembukaan yang hebat di tengah momen sulit. Kami selalu percaya kepada kalian," kata Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, dalam sambutannya.
Salah satu bagian yang paling ditunggu pada upacara pembukaan Olimpiade adalah parade atlet. Atlet-atlet dari 205 negara plus kontingen tim pengungsi dan independen melakukan defile dengan mengenakan kostum yang beraneka ragam.
Defile dimulai oleh kontingen Yunani dan ditutup kontingen Brasil. Indonesia masuk di urutan ke-96 dengan Maria Natalia Londa sebagai pembawa bendera Merah-Putih.
Setelah melakukan parade, setiap atlet mendapatkan bibit pohon yang akan ditanam sebagai warisan Olimpiade 2016. Presiden interim Brasil, Michel Temer, lalu membuka secara resmi Olimpiade Rio. Upacara pembukaan ditutup dengan penyulutan api dari obor ke kaldron di dalam stadion.
Berikut ini adalah mereka yang mencuri perhatian pada upacara pembukaan Olimpiade Rio de Janeiro 2016:
Gisele Bundchen
1. Gisele Bundchen
Supermodel Gisele Bundchen adalah bintang upacara pembukaan Olimpiade Rio. Pesona istri bintang NFL, Tom Brady, itu benar-benar membius seluruh penonton.
Padahal, Gisele tak melakukan performa yang wah. Dia hanya berjalan melintasi stadion sambil diiringi lagu terkenal The Girl from Ipanema yang dilantunkan Daniel Jobim.
Brazilian supermodel #GiseleBundchen makes her last stunning runway appearance at #Rio2016 Opening Ceremonyhttps://t.co/U0H9uOnV20
— People's Daily,China (@PDChina) August 6, 2016
Memakai gaun berwarna perak, Gisele tampak anggun bak model yang melangkah di atas catwalk. Wajar jika seluruh mata di stadion terpusat kepadanya selama beberapa menit.
Michael Phelps
2. Michael Phelps
Perenang AS, Michael Phelps, sudah tampil di Olimpiade sejak masih berusia 15 tahun pada 2000. Hingga Olimpiade London 2012, Phelps tercatat sebagai atlet tersukses sepanjang sejarah Olimpiade dengan raihan 22 medali (18 emas).
Namun, sejak debut Olimpiade di Sydney, Phelps belum pernah sekali pun ambil bagian dalam upacara pembukaan! Karena renang biasanya dipertandingkan lebih awal, Phelps memilih absen ketimbang ikut seremoni yang memakan waktu lebih dari empat jam.
.@MichaelPhelps is HONORED to be #TeamUSA's flag bearer in the #Rio2016 Opening Ceremony 😃❗️
— U.S. Olympic Team (@TeamUSA) August 5, 2016
Just 24 hours away! ⏰https://t.co/afA85LUPgf
Sebab itu, ketika dipercaya menjadi pembawa bendera AS di Olimpiade Rio, Phelps tak menolak. Apalagi Rio 2016 kemungkinan besar akan menjadi Olimpiade terakhirnya. Menariknya, setelah memimpin barisan kontingen AS, Phelps langsung meninggalkan Stadion Maracana untuk beristirahat.
Zahra Nemati
3. Zahra Nemati
Pemandangan tak biasa terlihat saat kontingen Iran keluar untuk parade pada upacara pembukaan Olimpiade 2016. Sang pembawa bendera adalah wanita yang duduk di atas kursi roda.
Sepanjang sejarah Olimpiade, baru kali ini kontingen Iran dipimpin oleh perempuan. Maklum, sebagai negara Islam, Iran punya aturan yang ketat soal itu.
Wanita pendobrak tradisi itu bernama Zahra Nemati. Pepanah berusia 31 tahun itu tak hanya tampil di Olimpiade, tapi juga paralimpiade.
The First Iranian Woman won Gold🎖🇮🇷
— WOWOW Paralympic (@WOWOWParalympic) August 4, 2016
Don't miss Zahra Nemati's #Archery events in #Rio2016 @Olympics!#WhoIam #wowow pic.twitter.com/PMWMb7MRMu
Menariknya, Nemati awalnya atlet taekwondo. Namun, dia beralih ke panahan setelah mengalami kecelakaan mobil saat masih remaja.
Pita Nikolas Taufatofua
4. Pita Nikolas Tautofua
Tonga bukan negara dengan tradisi besar di kancah olah raga dunia, apalagi Olimpiade. Namun, pada upacara pembukaan Olimpiade Rio 2016, negara kecil di Samudera Pasifik itu mampu mencuri perhatian berkat penampilan atlet taekwondo mereka, Pita Nikolas Taufatofua.
Taufatofua merupakan pembawa bendera dalam defile. Uniknya, pria berotot itu berjalan tanpa atasan dan mengoleskan sekujur tubuh bagian atas dengan minyak! Dia hanya mengenakan bawahan tradisional Tonga.
Tak pelak, aksi Taufatofua langsung membuat netizen gempar. Dia menjadi bintang di media sosial. Bahkan, akun instagramnya langsung memiliki 1.000 pengikut baru dalam waktu sejam!
Rio 2016 menjadi menandai debut Taufatofua di Olimpiade. Menariknya, agar bisa berlaga di Rio, atlet berusia 32 tahun itu harus melakukan crowdfunding guna menutupi kebutuhannya sebagai atlet.
Vanderlei De Lima
5. Vanderlei De Lima
Ketika Pele dipastikan tak bisa menjadi penyulut api ke kaldron di Stadion Maracana pada upacara pembukaan Olimpiade Rio 2016 karena alasan kesehatan, publik bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan legenda Tim Samba.
Teka-teki itu akhirnya terjawab. Sosok yang menggantikan Pele adalah Vanderlei De Lima.
Siapa De Lima? Dia merupakan mantan atlet Maraton Brasil yang terkenal akan sikap sportifnya pada Olimpiade Athena 2004.
Saat sedang memimpin lomba yang tinggal berjarak kurang dari 6.500 meter lagi, De Lima diserang seorang pengunjuk rasa dan terdorong hingga ke tepi jalan. Dia pun gagal meraih medali emas dan harus puas hanya mendapat perunggu.
Namun, De Lima akhirnya mendapatkan momen emas 12 tahun berselang. Di rumahnya sendiri, dia dipercaya menyulut obor Olimpiade pertama di tanah Amerika Latin.
Brazilian marathon runner Vanderlei de Lima lights the #Rio2016 Olympics Cauldron in Maracana Stadiumhttps://t.co/KuGva7evQL
— Team China (@XHSports) August 6, 2016