Inilah 6 Lifter Indonesia Penyumbang Medali di Olimpiade

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 07 Agu 2016, 15:45 WIB
Sri Wahyuni menyumbangkan medali perak untuk Indonesia di Olimpiade Rio 2016.

Bola.com, Madrid - Sejak Indonesia berpartisipasi di kancah Olimpiade, hanya tiga cabang olahraga yang mampu menyumbangkan medali, baik emas, perak maupun perunggu. Total sudah ada 28 medali yang dipersembahkan atlet-atlet Indonesia di Olimpiade, masing-masing berasal dari cabang bulutangkis, panahan dan angkat besi. 

Advertisement

Bulutangkis berkontribusi terbesar dalam memberikan pundi-pundi medali untuk Indonesia, yaitu 18 medali. Angkat besi menjadi penyumbang medali terbesar kedua, dengan raihan sembilan keping. Satu medali lainnya datang dari cabang panahan.

Sri Wahyuni Agustiani menjadi atlet yang menyumbangkan medali ke-28 bagi Indonesia di ajang olimpiade. Dia menyabet medali perak melalui cabang angkat besi kelas 48 kg putri. Prestasi Sri Wahyuni ini meneruskan tradisi angkat besi sebagai penyumbang medali sejak Olimpiade Sydney 2000. Dia adalah lifter keenam yang berhasil menyabet medali di Olimpiade. Lalu, siapakah lima lifter lainnya?

Berikut ini 6 lifter penyumbang medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade dari masa ke masa: 

1. Lisa Rumbewas 

Lifter bernama lengkap Raema Lisa Rumbewas ini menjadi pembuka tradisi angkat besi sebagai penyumbang medali di Olimpiade. Atlet kelahiran Jayapura ini memang lahir dari keluarga atlet. Ibunya, Ida Korwan, juga seorang lifter, sedangkan sang ayah Levi Rumbewas, seorang binaragawan.

Lisa meraih medali perak pada Olimpiade Sydney pada kelas 48 kg putri. Setelah itu, pada Olimpiade Athena 2004, Lisa mendapat medali perak untuk kategori angkat besi putri, kelas 53 kg. Sayangnya, ambisi untuk menyumbangkan medali pada tiga olimpiade beruntun gagal terwujud. Di Olimpiade Beijing 2008, dia hanya menempati posisi keempat dengan total angkatan 206 kg. 

2. Sri Indriyani

Sri Indriyani merupakan satu di antara trio Srikandi Indonesia yang mendulang medali di Olimpiade Syney 2000, bersama Lisa Rumbewas dan Winarni Binti Slamet. Jika Lisa meraih perak, Sri Indriyani dan Winarni merebut medali perunggu. 

Medali perunggu yang diperoleh Sri Indriyani didapat dari kelas 48 kg putri. 

2 dari 3 halaman

1

Lifter Indonesia, Lisa Rumbewas, menyumbangkan dua emas Olimpide, di Sydney pada 2000 dan Athena pada 2004. (Olympic.org)

3. Winarni Binti Slamet

Lifter yang biasa disapa Winarni ini berangkat ke Olimpiade Sydney 2000 berbekal modal meyakinkan. Dia peraih medali emas untuk kelas 50 kg dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Chiangmai, Thailand pada 1997. Setahun sebelum Olimpiade, dia juga berhasil meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi kelas 53 kg di Athena, Yunani.

Berbekal kepercayaan diri tinggi, Winarni akhirnya mampu merebut medali di Olimpiade Sydney, bersama Lisa Rumbewas dan Sri Indriyani. Dia meraih medali perunggu di kelas yang menjadi spesialisasinya, 53 kg putri.  

4. Eko Yuli Irawan

Setelah generasi lifter putri rutin berprestasi di Olimpiade, giliran lifter putra yang unjuk gigi di Olimpiade Beijing 2008. Kali ini, Indonesia berhasil meraih medali perunggu melalui Eko Yuli Irawan. 

Eko Yuli merupakan salah satu atlet angkat besi tersukses milik Indonesia yang memiliki bakat alami yang mengesankan. Bahkan dia sampai mendapat julukan sebagai Lionel Messi-nya angkat besi Indonesia. 

Setelah mengoleksi satu medali perunggu di Olimpiade Beijing, Eko Yuli juga kembali meraih medali serupa di Olimpiade London 2012. Kini, Eko punya peluang untuk mencatat hattrick medali jika bisa berprestasi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. 

3 dari 3 halaman

2

Atlet Angkat Besi, Eko Yuli mencium bendera saat pengukuhan kontingen Indonesia untuk Olimpiade Rio 2016 di di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (21/6/2016). (Bola.ccom/Nicklas Hanoatubun)

5. Triyatno  

Sama seperti Eko Yuli, lifter kelahiran 24 Juli 1986 juga menyumbang medali pada dua olimpiade terakhir, Beijing 2008 dan London 2012. Di Beijing, dia meraih medali perunggu pada kelas 62 kg putra, dengan total angkatan 298 kg. 

Prestasi lebih apik dibukukannya pada Olimpiade London 2012. Dia menjadi atlet yang berprestasi paling mengilap dengan mempersembahkan satu medali perak pada kelas 62 kg. Ini medali terbaik untuk Indonesia di London karena cabang bulutangkis yang rutin menyumbang emas gagal mempersembahkan medali.  

Peluang Triyatno untuk menambah pundi-pundi medali juga masih terbuka karena juga turun di Olimpiade 2016 ini bersama enam rekannya. 

6. Sri Wahyuni 

Sri Wahyuni Agustiani merupakan lifter putri keempat yang menyumbangkan medali untuk Indonesia di ajang olimpiade, setelah Lisa Rumbewas, Winarni binti Slamet dan Sri Indriyani. 

Dia menyumbangkan medali perak di kelas 48 kg putri dengan total angkatan angkatan 192 kg (85 kgSnatch dan 107 kgClean &Jerk. Total angkatan atlet berusia 21 tahun itu lebih ringan delapan kg dari lifter Thailand, Sopita Tanasan, yang membukukan 200 kg (92 kg Snatch dan 108 kg Clean & Jerk) untuk menyabet emas.

Medali perunggu menjadi milik lifter Jepang, Hiromi Miyake, yang membukukan total angkatan 188 kg (81 kg Snatch dan 107 Clean & Jerk).