Bola.com, Surabaya - Setelah mendapatkan lampu hijau dari Exco PSSI, manajemen Persebaya Surabaya tak lantas diam saja. Beberapa langkah mereka tempuh agar pembahasan nasib Persebaya di arena Kongres Luar Biasa yang rencananya akan digelar pada 17 Oktober mendatang berjalan sesuai dengan harapan mereka.
Benar saja, meski sebanyak delapan anggota Exco telah memberikan perjanjian tertulis untuk mengembalikan hak Persebaya berkompetisi, mereka bisa tetap terpental. Sebab masih ada kemungkinan terburuk yang bisa terjadi mengingat situasi di KLB selama ini berjalan sangat dinamis.
Kekhawatiran yang muncul adalah ketika penentuan nasib Persebaya tidak lagi ditentukan oleh keputusan Exco lama, melainkan Exco baru. Lebih rawan lagi jika keputusan memberi pengakuan pada Persebaya diserahkan kepada voters. Bisa saja, usulan tersebut ditolak oleh pemilik suara.
Apalagi hingga kini ada dua pendapat berbeda di tubuh Exco soal pengembalian hak Persebaya. Jika Tony Aprilani sempat menyebutkan bahwa Persebaya akan memulai dari Divisi Utama, Erwin Dwi Budiawan menyatakan Persebaya harus kembali dari kompetisi kasta terbawah, Liga Nusantara.
Baca Juga
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman berharap Persebaya kembali dari Divisi Utama, bukan Liga Nusantara. Ini sesuai dengan kompetisi terakhir yang seharusnya diikuti Persebaya setelah degradasi dari kompetisi kasta tertinggi kala itu. Sebab jika Persebaya diharuskan mengawali dari kompetisi kasta terbawah, baginya itu rekonsiliasi bersyarat.
Terlepas dari semua itu, manajemen Persebaya dipastikan akan mematangkan konsep rekonsiliasi dan rehabilitasi Persebaya seperti yang disampaikan dalam teks pidato Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam Kongres 3 Agustus 2016.
Konsep inilah yang akan mereka jalankan sebelum dan saat KLB digelar nanti. Ram juga mengaku, akhir-akhir ini intens menjalin komunikasi dengan banyak pihak, mulai para voters, baik klub dan Asprov PSSI Jatim dan beberapa daerah lain, Kelompok 85, dan calon Ketum PSSI yang baru.
“Ini juga termasuk poin yang ada di dalam konsep kami. Kami juga bicara dengan beberapa pihak yang dulu berseberangan dengan kami. Yang pasti, konsep rekonsiliasi itu murni membangun komunikasi dan hubungan baik dengan semua pihak, tanpa ada syarat dan dendam,” sebut Ram.
Guna memuluskan proses rekonsiliasi ini, manajemen akan melibatkan stakeholder Persebaya dalam membangun komunikasi dengan semua pihak. Tak sebatas komunikasi, manajemen bersama seluruh stakeholder Persebaya akan hadir di arena Kongres yang rencananya akan digelar di Makassar pada 17 Oktober.
“Kami ini sama-sama anak bangsa yang ingin berkarya di sepak bola, membangun dan memajukan sepak bola Indonesia. Karena itu, kami mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, para pemangku kebijakan olahraga, federasi dan voters agar kami bisa kembali berkompetisi,” ujar Kardi Suwito, Direktur Pengembangan Usaha dan Bisnis PT Persebaya Indonesia.
Suwito memastikan, semua jajaran manajemen Persebaya di bawah naungan PT Persebaya Indonesia akan hadir dan mengikuti jalannya KLB PSSI. Mereka ingin memastikan pembahasan soal pengembalian hak Persebaya bisa berjalan dengan baik.
“Kami berangkat ke sana dengan biaya sendiri-sendiri. Kami sudah bicarakan masalah ini di internal manajemen,” ujar Pembina PS Pelabuhan (klub internal Askot PSSI Surabaya).