Bola.com, Jakarta - Olimpiade adalah ajang multievent tertinggi dan paling prestisius sejagat. Tak heran jika setiap atlet memimpikan untuk bisa tampil di Olimpiade yang hanya digelar setiap empat tahun.
Baca Juga
Buat sejumlah atlet, usia terkadang bukan menjadi halangan buat bertanding. Asal masih bisa tampil di lapangan dan dinyatakan sehat, atlet yang sudah berusia lanjut tetap diperbolehkan tampil.
Siapa saja atlet tua yang masih berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016? Inilah lima atlet tertua yang tampil di Olimpiade Rio 2016:
Mary Hanna
Mary Hanna (berkuda)
Pada usia 61, atlet berkuda Australia, Mary Hanna, akan menjadi atlet Australia tertua yang bertanding di Olimpiade. Ajang empat tahunan di Brasil ini akan menjadi Olimpiade kelima sepanjang karir profesionalnya sebagai atlet.
“Setiap kali bertanding di Olimpiade, saya selalu berpikir bahwa saat itu adalah saat terakhir saya mengikutinya. Lalu waktu berlalu dan saya masih sehat,” sebut Hanna kepada ABC Online.
Nenek dari tiga cucu ini, yang untuk pertama kalinya mengikuti Olimpiade di Atlanta pada tahun 1996. Saat ini ia bahkan sudah berencana akan mengikuti Olimpiade 2020 di Jepang.
“Saya tidak pernah berada dalam kondisi sebaik ini sebelumnya. Salah satu alasan menjalani olah raga ini adalah semakin sering melakukannya, kemampuan saya semakin baik. Lagipula, ini adalah satu-satunya olah raga dimana tidak ada yang memikirkan seberapa tua kamu pada saat itu," ujarnya pada The Australian.
Philip Dutton
Philip Dutton (berkuda)
Phillip Dutton adalah atlet berkuda Amerika Serikat. Saat Olimpiade Rio 2016 berlangsung, dia sudah berumur 52 tahun. Sampai saat ini, Dutton sudah menekuni olah raga ini selama 20 tahun.
Sebenarnya Dutton adalah warga Australia yang memiliki peternakan kuda. Hal itu membantu untuk menjadi atlet berkuda di negara asalnya. Namun, demi kesempatan yang lebih banyak, ia memutuskan pindah ke Pennsylvania pada tahun 1991. Buat Amerika Serikat, dia sudah tampil di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
"Tidak pernah merasa lebih baik dari atlet berkuda lainnya adalah kunci bagi saya untuk terus bertanding," ucapnya.
Oksana Chusovitina
Oksana Chusovitina (senam)
Oksana Chusovitina adalah atlet senam lantai asal Uzbekistan. Ia menjadi atlet tertua ketiga di Olimpiade Rio 2016, dengan usia 41 tahun.
“Satu-satunya alasan bagi saya untuk terus bertanding adalah karena ini menyenangkan,” kata Oksana kepada AFP.
Sebelum Uzbekistan menjadi negara merdeka, dia sudah bertanding di bawah bendera Uni Soviet. Setelah Uni Soviet runtuh, dia bertanding pada Olimpiade Barcelona 1992 bersama negara-negara bekas Uni Soviet yang bernama Confederation of Independent States.
Setelah pindah ke Jerman pada tahun 2002, dia mewakili negara tersebut di Olimpiade Beijing tahun 2008 dan memenangkan medali perak.
Sekarang di Olimpiade Rio, dia harus menghadapi atlet yang berusia setengah dari umurnya.
“Saya merasa baik. Di podium, semua orang memiliki kedudukan yang sama, apakah dia berusia 40 atau 16 tahun. Saya tetap harus bertanding dengan maksimal," ucapnya.
Jo Pavey
Jo Pavey (atletik)
Jo Pavey yang tahun ini berusia 42 tahun adalah atlet cabang atletik di nomor lari 10.000 meter. Ia akan menjadi atlet Britania Raya tertua pada cabang atletik di Olimpiade. Ia juga menjadi atlet Britania Raya pertama yang sudah bertanding di lima Olimpiade berbeda.
“Sepertinya sangat tidak nyata. Namun sangat menarik bisa berlomba dengan atlet yang berusia setengah dari umurku. Saya tidak bisa membayangkan ini menjadi Olimpiade kelima. Sudah sangat lama sejak pertama kali membayangkan diriku bertanding di Olimpiade," ujarnya seperti dikutip BBC.
Bernard Lagat
Bernard Lagat (atletik)
Atlet atletik di nomor lari 1.500 meter ini sudah berusia 41 tahun dan menjadi atlet Amerika Serikat tertua di cabang ini sepanjang sejarah.
Lahir di Kenya, Lagat bertanding untuk negara kelahirannya pada Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004. Saat tampil di Athena dia meraih medali perak. Lagat mulai tampil untuk AS di Olimpiade Beijing 2008 dan menempati posisi keempat.
“Saya tidak percaya jika sudah tua. Jika percaya saya sudah tua, saya tidak akan berlari layaknya anak muda,” sebutnya.
Sumber: Huffington Post