ISC B: Akui Grup 5 Keras, Martapura FC Prihatin Insiden di Sleman

oleh Gatot Susetyo diperbarui 09 Agu 2016, 13:30 WIB
Martapura FC melalui sang pelatih, Frans Sinatra Huwae, ikut prihatin dengan pengeroyokan wasit yang terjadi pada laga PSS vs Persinga. (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Martapura - Kericuhan pada laga PSS kontra Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (7/8/2016), memantik empati Frans Sinatra Huwae. Pelatih Martapura FC itu prihatin dengan insiden yang menyebabkan perangkat pertandingan menjadi korban luapan emosi para pemain Persinga.

"Saya tak menyalahkan siapapun dalam kasus ini. Tapi, saya sangat terenyuh mendengar kabar insiden di Sleman itu. Saya tak pernah menduga kalau akhirnya harus terjadi tindakan anarkis seperti itu. Saya hanya meramal pertandingan itu pasti seru, karena PSS dan Persinga sedang berebut poin untuk lolos ke babak 16 besar," kata Frans.

Mantan gelandang Timnas Indonesia era 1990-an itu menyatakan keprihatinannya karena Martapura FC berada di Grup 5 ISC B 2016 bersama PSS dan Persinga. Laskar Sultan Adam juga sedang bersaing untuk memperebutkan tiket ke babak 16 besar bersama dua tim tersebut.

"Saya akui persaingan grup ini sangat keras. Saya memprediksi penentuan wakil grup ini akan terjadi hingga pertandingan terakhir karena Martapura FC, PSS, dan Persinga sama-sama berpeluang ke babak lanjutan," tuturnya.

Advertisement

Saat ini Elang Jawa memimpin grup ini dengan 22 poin, disusul Persinga (17), dan Martapura FC (15). Pasukan Seto Nurdiyantoro menyisakan satu partai melawan Madiun Putra FC dan dua tandang ke PS Mojokerto Putra serta Martapura FC. Poin akhir PSS bisa menembus angka 25.

Sementara Persinga masih memiliki dua jatah kandang menghadapi Mojokerto Putra dan Persiba Bantul, serta melawat ke markas Madiun Putra. Jika Persinga memenangi dua laga kandang, poin maksimal mereka 23.

Sedangkan Martapura FC punya dua sisa kandang melawan PSBI Blitar dan PSS. Isnan Ali dkk. dua kali beruntun away ke Madiun Putra dan Persiba Bantul. Bila mereka meraup dua kali hasil impresif di Stadion Demang Lehman, Martapura, angka optimal 22.

"Semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi, kami ingin meraihnya dengan sportif. Melihat tensi yang makin panas, saya harus mewanti-wanti pemain Martapura FC agar mengendalikan emosi. Terutama saat kami main di luar kandang. Semoga tak terjadi kerusuhan lagi di sisa pertandingan grup ini," ucap pelatih berdarah Ambon itu.