Menyusuri Jejak Tambang di Sumatera Barat pada Etape 6 Tour de Singkarak 2016

oleh Arief Bagus diperbarui 12 Agu 2016, 05:30 WIB
Pebalap melintasi jembatan air Indarung buatan Belanda pada Etape 6 Tour de Singkarak 2016 yang menempuh jarak 151,1 km dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Petani berhenti menjemur gabah untuk menonton balapan Tour de Singkarak 2016 pada Etape 6 dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Seorang ofisial tim tengah memotret pebalap saat melewati daerah Indarung pada Etape 6 dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Pebalap melewati rel kereta yang terbengkalai yang dibangun tahun 1914 pada Etape 6 dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Pebalap Terengganu Cycling Team asal Indonesia, Dady Suryadi (kiri), bersaing ketat dengan para pebalap Iran pada Etape 6 dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Pebalap Pishgaman Cycling Team asal Iran, Amir Kohladouz (kiri), berusaha memacu sepeda pada tanjakan Etape 6 dari Padang Pariaman menuju Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Pebalap dari Korea Cycling Team, Jang Jyunggu, merayakan keberhasilannya menjuarai Etape 6 Tour de Singkarak 2016 di Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Para pebalap melewati garis finis pada Etape 6 Tour de Singkarak 2016 di Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (11/8/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)