Unggul 9-0 atas Pasangan Jepang, Hendra / Ahsan Tak Boleh Lengah

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 12 Agu 2016, 03:15 WIB
Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (AFP/Johannes Eisele)

Bola.com, Rio de Janeiro - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan berhadapan dengan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa pada pertandingan kedua grup D Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Jumat (12/8/2016). Pasangan Indonesia lebih diunggulkan untuk menang dalam pertandingan ini.

Advertisement

Prediksi ini berdasarkan rekor pertemuan kedua pasangan sebelumnya. Dari 9 pertandingan, Hendra/Ahsan selalu bisa menyudahi perlawanan Endo/Hayakawa. Pertemuan terakhir kedua pasangan terjadi pada ajang BWF Super Series Finals di Dubai, September 2015. Ketika itu, Hendra/Ahsan menang dua gim langsung atas Endo/Hayakawa dengan skor 21-17 dan 21-19.

Meski demikian, pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, berharap anak asuhnya tersebut tak lengah. Menurutnya, catatan di atas kertas tak bisa lagi jadi patokan.

"Hendra/Ahsan sudah lama tidak bertemu Endo/Hayakawa, jadi rekor pertemuan ini tidak bisa dijadikan patokan. Bisa saja lawan ada perkembangan. Semua pemain dunia pasti sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi Olimpiade," kata Herry IP, seperti dalam situs resmi PBSI, Kamis (11/8/2016).

Pada laga pertama, Hendra/Ahsan meraih kemenangan atas pasangan India, Manu Attri/Sumeeth Reddy, dengan skor 21-18, 21-13. Meski juara dunia bulutangkis 2015 itu menang dua gim langsung, sang pelatih tampak belum puas.

Menurutnya, masih banyak pukulan kedua pemain andalan Merah Putih itu masih belum akurat. "Pada gim kedua baru terlihat pola permainan Hendra/Ahsan yang sebenarnya, mereka lebih tenang dan kebetulan dapat lapangan yang searah angin. Lawan sudah merasakan ini dan jaga di belakang lapangan, tetapi Hendra/Ahsan banyak variasi bola-bola depan. Mereka juga mesti banyak variasi pukulan dalam menghadapi pasangan Jepang besok," ujar Herry IP.

Hal ini tak dibantah Hendra. Dia mengakui permaiannya dengan Ahsan belum maksimal pada pertandingan pertama Olimpiade 2016. "Pukulan kami memang belum banyak yang pas pada pertandingan pertama ini. Smes saya juga banyak yang tidak pas. Selanjutnya, kami harus lebih sabar, apalagi lawan-lawan selanjutnya tidak mudah dimatikan," tutur Hendra.