Bola.com, Bogor - Nasib Mundari Karya sebagai nahkoda tim Barito Putera tampaknya lebih bagus ketimbang delapan pelatih yang jadi korban ketatnya persaingan di Torabika Soccer Championship presented (TSC) 2016 by IM3 Ooredoo.
Itu karena Mundari Karya dipastikan tetap aman di posisinya setidaknya hingga TSC berakhir, kendati saat ini Laskar Antasari berada di dasar klasemen. Tepatnya di urutan ke-17 atau satu setrip di atas juru kunci Persela Lamongan. Pasalnya, mantan arsitek Pelita Jaya ini teken kontrak jangka panjang untuk program regenerasi pemain di klub milik keluarga besar Hasnuryadi Sulaiman ini.
"Setelah hasil buruk empat laga terakhir, manajemen melakukan evaluasi terhadap semua elemen tim. Baik kinerja saya sebagai pelatih maupun kiprah para pemain. Namun, tak ada pembicaraan menyangkut kontrak saya," ungkap Mundari.
Baca Juga
Mundari Karya menjalin kesepakatan kontrak dengan Barito Putera untuk beberapa tahun ke depan. Namun, dia enggan mengungkapkan durasinya.
"Saya kontrak jangka panjang di Barito. Tak perlu disebut berapa tahun lamanya. Yang jelas, kontrak saya bagian dari program regenerasi di klub ini. Karena ini program jangka panjang, praktis butuh proses untuk membentuk tim tangguh. Saya diberi tugas mencari pemain-pemain muda berbakat untuk jadi tulang punggung Barito Putera mendatang," tuturnya.
Dengan jaminan kelangsungan masa depannya di Barito Putera, otomatis Mundari Karya tidak bakal mengikuti jejak delapan pelatih TSC yang telah mengundurkan diri atau didepak manajemen akibat prestasi tim yang diasuhnya jeblok.
Hingga pekan ke-15 atau ketika Barito Putera ditumbangkan Persib Bandung 0-2 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (13/8/2016), total Adam Alis Setyano dkk. telah enam pertandingan tidak pernah meraih kemenangan. Mereka terakhir pesta gol 5-1 ke gawang Perseru pada 1 Juli lalu.
Mundari Karya mengakui tekanan dari suporter juga cukup keras karena merosotnya prestasi tim asuhannya. "Suporter manapun pasti ingin tim pujaannya selalu meraih kemenangan. Begitu pula Bartman, pendukung setia Barito Putera. Sebenarnya manajemen sejak awal pembentukan tim ini sudah mensosialisasikan kepada suporter soal program regenerasi itu. Tapi, kadang mereka tetap kecewa dengan hasil buruk tim ini," bebernya.
Yang jelas, lanjut Mundari Karya, di putaran kedua TSC 2016, Barito Putera akan berbenah. Lini tengah dan belakang jadi fokus utama perombakan. "Di tengah, kami butuh seorang playmaker. Di belakang, kami akan cari bek yang punya kecepatan dan kuat untuk duel bola-bola atas. Saya tak mau menyebut siapa yang akan keluar dan masuk di putaran kedua nanti," ucapnya.