Bola.com, Rio de Janeiro - Tampil di Olimpiade 2016 dengan fasilitas wild card, sprinter Indonesia Sudirman Hadi membuktikan tak hanya sekadar numpang lewat. Sprinter berusia 20 tahu itupun bertekad bisa lolos ke olimpiade berikutnya yang digelar di Tokyo pada 2020.
Sudirman mampu lolos ke babak utama pada nomor lari 100 meter di Olimpiade Rio, walaupun belum bisa melangkah lebih jauh lagi. Dia finis di urutan kedua pada babak penyisihan, yang berlangsung di Stadion Olimpik, Jumat (13/8/2018) waktu Rio de Janeiro, setelah mencatat waktu 10,77 detik, sementara pada babak pertama Sudirman finis di urutan delapan dengan catatan waktu yang lebih baik, yaitu 10,70 detik.
Baca Juga
“Alhamdulillah, ini jadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Pertama, saya lari di preliminary round melawan pelari dari berbagai negara dan pastinya saya sangat bangga. Sementara itu, alhamdulillah saya mencatat waktu lebih baik di babak pertama,” ujar pelari asal Lombok tersebut usai lomba.
Mengawali hari kedua lomba atletik, Sudirman berlari di lintasan delapan dan melakukan start dengan baik. Sepanjang lomba, Sudirman bersaing ketat dengan Riste Pandev dari Makedonia dan Mohammed Abukhosa dari Palestina. Menjelang finis, Pandev lebih unggul sementara Abukhosa semakin menempel. Namun, Sudirman masih bisa finis di peringkat kedua.
Pada babak pertama, Sudirman berlomba di heat 4 dan menghadapi lawan yang jauh lebih tangguh. Melakukan start dengan baik, Sudirman kali ini tercecer di barisan belakang. Beberapa meter sebelum finis, dia disusul oleh pelari Bahama Jamial Rolle.
Meski gagal melangkah lebih jauh, Sudirman mengaku bangga bisa mendapat kesempatan untuk mewakili Indonesia di Olimpiade.
“Pasti sangat senang dan bangga karena tidak semua atlet bisa mendapat kesempatan berlomba melawan pelari terbaik dari berbagai negara dan disaksikan ribuan mata di stadion. Itu sangat luar biasa. Saya berharap, hasil [yang saya raih] tadi bisa membuat saya semakin termotivasi untuk bisa berlaga di Olimpiade berikutnya,” katanya lagi.
Di sisi lain, pelatih Agustinus Ngamel mengaku belum puas dengan hasil yang dicapai anak asuhannya. “Jujur, hasil tersebut belum maksimal dan belum memuaskan. Namun, bagaimanapun itu harus disyukuri karena dia sudah bisa tampil dengan baik walaupun dengan kondisi yang tidak maksimal. Saya berharap ke depan dia bisa tampil lebih baik,” ujar Agustinus.
Agustinus sangat yakin Sudirman Hadi masih bisa terus berkembang. Dia berharap PP PASI bisa memberikan dukungan, seperti program latihan ke luar negeri.
“Dan jangan tanggung-tanggung. Jika mau latihan ke luar negeri, harus memilih negara yang memiliki nama di nomor jarak pendek,” ucapnya lagi.