Bola.com, Jakarta - Lebih dari satu dekade lalu, mata pecinta sepak bola dimanjakan oleh permainan ciamik dari trio timnas Brasil di Piala Dunia Korea-Jepang pada 2002, yakni Ronaldo, Ronaldinho, dan Rivaldo. Berkat kombinasi ketiganya, Marcos Cafu dan kawan-kawan berhasil meraih gelar juara dunia kelimanya.
Saat ini, dua klub raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid juga memiliki trio yang mematikan. Trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar di Barcelona dan BBC (Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo di Madrid). Kedua trio ini sudah menyumbang lebih dari 100 gol bagi klub masing-masing.
Beralih ke kompetisi domestik, Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, ada beberapa trio lini depan yang juga memberikan dampak signifikan buat tim hingga pekan ke-15.
Baca Juga
Salah satu trio yang menarik perhatian datang dari Semen Padang. Kombinasi Irsyad Maulana, Marcel Sacramento, dan Riko Simanjuntak bikin tiap klub yang datang ke Stadion Haji Agus Salim, ketar-ketir. Kerjasama ketiga pemain ini menghasilkan 17 dari 23 gol yang dicetak tim asuhan Nilmaizar hingga pekan ke-15 TSC 2016.
Selain Semen Padang, beberapa tim di TSC 2016 juga memiliki trio mematikan. Berikut trio paling berbahaya di TSC 2016 versi Bola.com:
Semen Padang
Gelar trio paling mematikan layak disematkan bagi 3 pemain Semen Padang, yakni Marcel Sacramento, Irsyad Maulana, dan Riko Simanjuntak. Hal itu dibuktikan dengan total 17 gol dan 10 assist yang disumbangkan trio Kabau Sirah.
Torehan gol paling banyak diukir, Marcel Sacramento. Striker yang menjalani musim pertamanya di Indonesia telah mencetak 11 gol dan memberikan empat assist hingga pekan ke-15. Marcel pun menduduki peringkat kedua daftar pencetak gol terbanyak TSC 2016 di bawah pemain Barito Putera, Luiz Carlos Junior dengan selisih dua gol.
Irsyad yang baru saja mendapat panggilan untuk mengikuti seleksi gelombang kedua Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2016 ini mencetak empat gol dan tiga assists untuk pasukan Kabaru Sirah. Sedangkan Riko baru menghasilkan sebuah gol dan 3 assists bagi tim asal Padang itu.
Bhayangkara Surabaya United
Posisi kelima yang ditempati Bhayangkara Surabaya United erat kaitannya dengan permainan impresif trio mematikan, yakni Thiago Furtuoso, Rudi Widodo, dan Khairallah Abdelkbir. Ketiganya telah menghasilkan 13 gol dan 10 assists.
Thiago menjadi pemain tersubur setelah berhasil mencetak enam gol dan dua assist, disusul Rudi dengan torehan lima gol dan assist. Sedangkan, Khairallah telah menyumbang dua gol dan tiga operan bagi Tim Kota Pahlawan.
Kombinasi ketiga pemain ini sering menjadi momok bagi tim-tim lawan. Salah satunya saat Bhayangkara SU mengalahkan Persib 4-1, 11 Juni 2016. Kiper Persib, I Made Wirawan harus merasakan pahitnya dua kali dijebol Thiago dan satu gol oleh Rudi.
Madura United
Sukses Madura United memuncaki klasemen sementara tidak lepas dari kombinasi apik, Engelberd Sani, Bayu Gatra, dan Pablo Rodriguez di lini depan. Kepiawaian trisula Sape Kerrab ini dibuktikan dengan 15 gol dan 5 assists.
Dari ketiga pemain itu, Pablo menjadi pemain yang paling dominan, baik dalam urusan gol maupun assists. Striker asal Argentina itu menyumbangkan 11 gol dan tiga assist bagi tim asuhan Gomes de Olivera.
Setelah itu, pemain sayap lincah, Bayu Gatra berada di urutan berikutnya. Mantan pemain Bali United FC mengoleksi dua gol dan assist dari 15 kali tampil di kompetisi musim ini.
Sedangkan, Engelberd sudah mencetak dua gol bagi Madura United. Jumlah gol Engelberd dan Bayu memang tak sebanyak Pablo, namun andil keduanya sangat besar di setiap pertandingan. Kecepatan yang dimiliki Engelberd dan Bayu membuat lini belakang lawan selalu kesulitan.
Sriwijaya FC
Sriwijaya FC harus mengucapkan terima kasih kepada tiga pemain depan mereka, Alberto Goncalves, Hilton Moreira, dan Yohanis Nabar. Ketiganya telah mempersembahkan 18 gol dan delapan assists bagi Laskar Wong Kito hingga pekan ke-15. Ketiganya berperan membawa Sriwijaya FC berada di peringkat ketiga TSC 2016.
Beto menjadi pemain yang paling produktif dengan torehan delapan gol dan empat assist bagi tim yang lahir pada 2004. Namun, jumlah ini masih sedikit jika melihat rekam jejak Beto di Indonesia. Pemain asal Brasil menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Super Indonesia 2011 dengan torehan 25 gol bagi Persipura Jayapura.
Sedangkan koleksi tujuh gol dan satu assist dari Hilton bagi tim asal Palembang layak diberikan apresiasi. Hilton sudah kenyang ‘asam garam’ dengan persepak bolaan Tanah Air. Ia pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia dengan membela Deltras Sidoarjo pada 2005.
Kepingan terakhir trisula trisula maut Laskar Wong Kito adalah Yohanis Nabar. Pemain kelahiran Jayapura, 14 September 1991 ini kerap menjadi pemecah kebuntuan bagi tim yang diarsiteki, Widodo C. Putro. Namun, raihan tiga gol serta assist membuktikan bahwa pria yang mengawali karier di Persidafon Dafonsoro tak bisa dipandang sebelah mata.
Mitra Kukar
Mitra Kukar juga punya trio yang layak disegani walau tidak berada di papan atas klasemen sementara TSC 2016. Ketiga pemain itu adalah Marlon da Silva, Alan Leandro, dan Septian David Maulana.
Trio mematikan klub berjuluk Naga Mekes sudah menyumbangkan 12 gol dan 4 assist bagi klub asal Tenggarong, Kalimantan Timur. Jumlah gol yang disumbangkan ketiganya tidaklah sedikit jika dibandingkan dengan total 19 gol, Mitra Kukar.
Marlon jadi pemain yang paling produktif dengan gelontoran lima gol dan dua assist. Sedangkan tandemnya di lini depan, Alan Leandro, telah menjaringkan 4 gol dari 10 penampilannya musim ini.
Sementara itu, pada usia 19 tahun, Septian David tetap mampu tampil baik. Pemuda kelahiran Semarang, mengemas dua gol dan satu assist bagi tim yang bermarkas di Stadion Aji Imbut ini. Penampilan apiknya membuat pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl memberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi jelang Piala AFF 2016. (Gregorius Aryodamar Pranandito)
Baca Juga
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
3 Penyebab Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024: Tidak Ada Gol dari Pemain Depan!