Eko Yuli - Sri Wahyuni Bicara Olimpiade 2020 dan Dukungan Negara

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 16 Agu 2016, 18:15 WIB
Peraih medali perak angkat besi Olimpiade Rio 2016, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani, saat hadir dalam Liputan 6 SCTV di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (16/8/2016). (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani, tak mau terlalu lama larut dalam kegembiraan setelah meraih medali emas di cabang angkat besi Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka langsung menatap event Olimpiade Tokyo 2020 yang bakal digelar empat tahun lagi. 

Eko Yuli mengatakan tim angkat besi Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang jika ingin menargetkan medali emas pada Olimpiade Tokyo. Apalagi persaingan di level dunia dipastikan bakal bertambah berat. Jika persiapan asal-asalan, menurut Eko Yuli hasilnya tak mungkin bisa maksimal. 

Advertisement

"Kalau saya pribadi penasaran ingin mendapat emas. Tapi ada banyak syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan target tersebut. Yang jelas, persiapan harus lebih panjang dibanding pada Olimpiade ini. Olimpiade Tokyo harus benar-benar menjadi prioritas," kata Eko Yuli Wirawan, saat berbincang dengan Bola.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016). 

Eko Yuli mengatakan upaya lifter berlatih mati-matian bakal sia-sia jika tak mendapat dukungan maksimal dari pemerintah. Selain berlatih keras, atlet juga butuh asupan nutrisi dan vitamin. Padahal selama ini anggaran untuk penyediaan nutrisi dan vitamin sangat terbatas. Dia berharap hal itu jadi perhatian utama pemerintah supaya target tim angkat besi meraih medali emas bisa terwujud. 

Selain itu, imbuh Eko, Indonesia juga harus lebih memperhatikan sports science jika tak mau kalah dengan tim angkat besi negara lain. Selama penggunaan sports science di tim angkat besi Indonesia masih minim.  

"Kalau program kepelatihan maupun kualitas pelatih, Indonesia tak kalah dengan negara-negara lain. Tapi, soal nutrisi dan vitamin belum maksimal," ujar Eko.

Hal senada diungkapkan Sri Wahyuni yang mendapat medali perak di kelas 48 kg. Ini merupakan debutnya di ajang Olimpiade. Kesuksesan meraih medali emas ternyata tak membuat lifter yang akrab disapa Yuni itu puas. Dengan penuh keyakinan, perempuan asal Bandung tersebut langsung mengincar medali emas di Tokyo.

"Cukup sedih karena sebetulnya kemarin ada peluang mendapat emas. Tapi saya akan berusaha lebih baik. Nanti di Tokyo saya ingin medali emas. Semoga bisa," ujar lifter berusia 22 tahun tersebut.

Yuni juga mengisyaratkan butuh usaha khusus supaya target medali emas di Tokyo bisa terealisasi. "Persiapan harus lebih matang lagi,"  ujar Yuni. 

Cabang angkat besi rutin menjadi penyumbang medali sejak Olimpiade Sydney 2000. Namun, hingga saat ini prestasi terbaik para lifter Indonesia hanya medali perak. Tak heran, target tinggi pun dipasang untuk Olimpiade Tokyo, yaitu mempersembahkan medali emas untuk kali pertama.