Bola.com, Malang - Manajemen Arema Indonesia yang pernah berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) terus berjuang menuju kompetisi profesional. Kini mereka masih berjuang bersama klub lain yang tergabung dalam Aliansi Klub Sepak Bola Indonesia (AKSI) agar diakui PSSI.
Terbaru, Arema Indonesia menyiapkan berkas jika memang operator kompetisi dan PSSI melakukan verifikasi. Tujuannya untuk memeriksa kelayakan lima aspek profesionalisme klub yaitu legalitas (aspek hukum), infrastruktur (stadion), manajemen, finansial dan supporting (akademi).
"Kami sudah pernah di verifikasi AFC pada 2012 saat masih di Piala AFC. Kalaupun sekarang akan diverifikasi ulang, tentu sudah siap," kata manajer Arema Indonesia, Haris Fambudy.
Mereka bahkan tidak khawatir dengan aspek finansial yang selama ini jadi batu sandungan klub saat verifikasi. Sebab, manajemen tim berjulukan Singo Edan ini menegaskan tidak ada tanggungan gaji atau utang kepada pemain atau mitra kerja. "Semua sudah terbayar lunas. Tidak ada tunggakan," imbuhnya.
Baca Juga
Bicara masalah legalitas, Haris juga cukup tegas timnya tidak memiliki masalah. Meski sejak Arema terpecah jadi dua pada 2012, banyak pihak berdebat menentukan mana Arema yang asli. "Data kami di AFC, Arema dengan badan hukum PT Arema Indonesia. Jadi tidak ada masalah lagi," tandasnya.
Hanya, Arema Indonesia memang sempat vakum dalam kurun waktu dua tahun terakhir dan manajemen sadar akan hal itu sehingga mereka siap jika memang harus melewati fase itu untuk masuk dalam kancah sepak bola profesional Indonesia.
"Seperti pesan Menpora kepada PSSI, kan tujuh klub yang tergabung dalam AKSI harus diakomodasi. Kami akan tagih janji itu," jelasnya.
Sembari menunggu keputusan tersebut, Arema Indonesia juga menyiapkan tim untuk persiapan uji coba melawan klub AKSI. Pertama, di akhir Agustus ini mereka akan melawan Persibo Bojonegoro. Rencananya pertandingan ini juga akan dihadiri dan dibuka Menpora Imam Nahrawi.
"Setelah itu kami akan melanjutkan uji coba dengan klub lain, Lampung FC, pada September mendatang," kata pria yang juga menjabat sebagai koordinator AKSI itu.