Bola.com, Madrid - Fernando Torres buka-bukaan terkait keputusannya pergi dari Liverpool dan bergabung bersama Chelsea pada 2011. Pemain asal Spanyol itu memilih angkat kaki dari Stadion Anfield tak lepas dari kebijakan manajemen The Reds.
Baca Juga
Digaet dari Atletico Madrid pada musim 2007-2008, Torres langsung mencuri hati pendukung Liverpool. Dia berhasil mencetak 81 gol dari 142 penampilan di seluruh ajang kompetisi.
Namun pada Januari 2011, Fernando Torres membuat keputusan yang mengejutkan. Penyerang berjuluk El Nino ini memilih hengkang ke Chelsea dengan nilai transfer yang mencapai 50 juta poundsterling (Rp 854 miliar).
Keputusannya saat itu membuat pendukung Liverpool murka. Liverpudlian ramai-ramai membakar jersey Torres dan menyebutnya sebagai pengkhianat.
Setelah lima tahun berlalu, Fernando Torres akhirnya mengungkapkan alasannya meninggalkan Liverpool. Pemain 32 tahun itu mengaku pergi dari The Reds bukan semata karena keinginannya, tetapi juga akibat kebijakan manajemen klub.
"Setelah lima tahun berjalan hingga sekarang dan mereka masih berusaha membangun klub pada posisi yang sama sejak saya pergi. Saya dianggap seperti pengkhianat. Namun masalahnya tak seperti itu," jelas Torres.
"Damien Comolli (anggota direksi klub) mengatakan kepada saya jika pemilik baru (FSG) mempunyai ide baru soal investasi klub. Mereka ingin mendatangkan pemain muda untuk membangun wajah baru klub," lanjutnya.
"Saya kemudian berpikir hal tersebut butuh waktu yang tidak sebentar. Kemungkinan bisa dua, tiga, empat atau bahkan 10 tahun lagi. Saya sudah tak punya waktu lagi. Saat itu saya berumur 27 tahun. Saya sudah tak sabar ingin meraih gelar," imbuh Torres.
Sayang, karier Fernando Torres bersama Chelsea tak berjalan mulus. Dia hanya mampu mencetak 45 gol dari 172 penampilan di seluruh ajang kompetisi. Alhasil, dia pun mendapatkan label sebagai salah satu transfer terburuk pada musim dingin.
Kendati demikian, Torres juga turut membantu Chelsea meraih titel juara Piala FA, Liga Champions, dan Liga Europa.
Sumber: Mirror