Aksi Saling Tolong 2 Atlet Ini Disambut Meriah Penonton Olimpiade

oleh Okky Herman Dilaga diperbarui 17 Agu 2016, 05:59 WIB
Pelari Selandia Baru, Nikki Hamblin (kanan), menolong pelari Amerika Serikat, Abbey D'Agostino (kiri), pada babak penyisihan atletik nomor 5.000 meter putri Olimpiade Rio de Janeiro, Selasa (16/8/2016). (AFP/Johannes Eisele)

Bola.com, Rio de Janiero - Kejadian luar biasa terjadi pada babak penyisihan atletik nomor 5.000 meter putri Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Selasa (16/8/2016). Dua pelari yang terjatuh, Nikki Hamblin dan Abbey D'Agostino, saling tolong dan melupakan hasrat berlari secepat-cepatnya demi mencapai garis finis.

Turun pada babak penyisihan kedua nomor tersebut, Hamblin dan D'Agostino mengawali pertandingan dengan baik. Namun di tengah-tengah perjalanan, terjadi insiden tabrakan yang melibatkan tiga pelari, Hamblin, D'Agostino, dan Jennifer Wenth.

Advertisement

Wenth memutuskan meneruskan pertandingan, sementara D'Agostino justru membantu Hamblin untuk berdiri dan memotivasinya melanjutkan pertandingan. Namun beberapa saat kemudian, D'Agostino merasakan nyeri pada kakinya akibat insiden tak disengaja itu.

Hamblin yang melihat rivalnya tersungkur di arena, gantian memberikan pertolongan. Bahkan, Hamblin melupakan keinginan berlari secepatnya demi mencapai garis finis. Pelari asal Selandia Baru itu menunggu D'Agostino yang berlari pelan hingga garis finis.

Hamblin hanya mencatat waktu 16 menit 43,61 detik, sedangkan D'Agostino lebih lambat 26 detik di belakangnya. Dari catatan waktu itu, mereka sejatinya gagal lolos ke final.

Akan tetapi, semangat dan sportivitas yang ditunjukkan keduanya membuat ofisial Selandia Baru dan Amerika Serikat mengajukan permohonan kepada panitia agar mempertimbangkan momen luar biasa itu. Panitia pun meloloskan Hamblin dan D'Agostino ke babak final. Begitupun dengan Wenth yang sempat terjatuh.

Seusai finis, D'Agostino terpaksa menggunakan kursi roda untuk keluar arena. Para penonton yang melihat aksi Hamblin dan D'Agostino, memberikan sambutan besar untuk keduanya.

"D'Agostino menumbuhkan semangat Olimpiade. Saat terjatuh, saya tidak tahu apa yang terjadi. Lalu, dia memegang pundak saya dan berkata, 'Ayo bangun. Kita harus menyelesaikan pertandingan'," kata Hamblin.

"Saya belum pernah bertemu orang seperti dia. Dia sangat menakjubkan. Terlepas dari hasil pertandingan, ada momen yang tidak akan saya lupakan, yakni saat dia memotivasi saya," lanjut Hamblin.

Kedua pelari itu pun berkesempatan berlaga di final 5.000 meter yang bakal berlangsung Jumat (19/8/2016). Pada babak penyisihan, waktu tercepat dibukukan pelari Ethiopia, Almaz Ayana, dengan catatan waktu 15 menit 04,35 detik.

Sumber: ABC